Senin, 15 Desember 2014

Kewirausahaan

Jumat, 28 November 2014
Fakultas Ekonomi mengadakan Disnatalis yang diadakan di depan Fakultas Ekonomi

Semua Kelas Akuntansi A mengikuti kegiatan ini.
Disini saya pribadi baru pertama kali ikut dalam program kewirausahaan.
Menarik perhatian pelanggan terhadap suatu produk makanan yang telah kelompok kami buat menurut saya itu sangat menarik.
Kelompok kami terdiri dari 6 orang.
Disinii kami bagi tugas, ada yang bertugas memegang uang, ada yang bertugas memotret, ada yang bertugas pemasaran, dan ada yang bertugas membungkus makanan yang dibeli konsumen.
Pada awalnya saya dan teman-teman merasa malu saat berteriak-teriak menawarkan produk kami.
Dan saat ada pembeli datang, rasanya sangat bahagia.
Kami membatasi jumlah produk yang di jual, karena takut tidak laku.
Setelah berjam-jam menawarkan makanan ini, hingga pada akhirnya makanan yang kami jual laris manis.
Walaupun untungnya sedikit, setidaknya modal kami kembali.

Pengalaman yang sangat berharga, ternyata tidak mudah menarik perhatian para konsumen untuk datang ke stand kami.

Dan inilah beberapa foto yang sempat kami ambil pada saat ada pembeli yang datang.











Sabtu, 22 November 2014

Tugas : Hal-Hal Terkreatif Menurut Saya






Berikut ini ada beberapa contoh hal-hal yang kreatif dan sangat menarik bagi saya, antara lain :

 
1.  MAKANA





Makanan di atas ini merupakan model makanan teraneh di dunia. Saya memilih dua gambar di atas dari 20 model makanan teraneh di dunia, karena menurut saya modelnya itu meyakinkan dan benar-benar kreatif.  Lihat saja model kepala-kepala itu, benar-benar nyata bukan ? Awal melihat gambar ini membuat saya sedikit takut dan jijik.  Akan tetapi kekreatifan si pembuat makanan dalam hal membentuk model sehingga tampak nyata dan membuat para konsumen ingin mencicipinya. Benar-benar luar biasa makanan ini. Sehingga terkesan menarik dan membuat makanan ini masuk nominasi makanan dengan model teraneh di dunia. Sayapun penasaran ingin mencicipi makanan ini.


      2. KAMAR TIDUR




Bagi saya kamar tidur diatas benar-benar memberikan ide pada diri saya, yang jika suatu saat saya memiliki rumah, dan ada ruangan yang kecil dan tidak memungkinkan untuk di buat kamar tidur karena terlalu sempit, maka saya bisa memanfaatkannya untuk membuat model kamar seperti ini. Tempat tidur yang menyatu dengan meja belajar atau meja kerja benar-benar kreatif. Keren bukan dari modelnya yang benar-benar simple tapi memberi beberapa fungsi dan kita bisa menghemat ruangan yang ada.



      3. BENTUK RUMAH

a.       Rumah Pelik dari Botol Plastik







Rumah di atas terdapat di Sempadan Argentina dan Brazil. Saya tertarik akan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat rumah rehat ini. Dengan modal botol plastik dan karton saja maka sebuah rumah akan terbentuk. Rumah yang unik dan benar-benar amazing sekali. Akan tetapi, rumah ini bukan sebagai rumah kediaman tetap, hal ini karena botol plastik tidak memiliki ketahanan apabila terkena cahaya matahari dan merupakan salah satu bahan yang mudah terbakar. Saya menyukai rumah ini karena bentuknya yang cantik dan dapat mengurangi sampah botol plastik yang berserakan di jalanan. Amazing bukan !!!

b.      Rumah Terbalik


Biasanya secara umum rumah memiliki atap di atas. Nah, rumah ini memiliki atap di bawah. Sehingga benda-benda di dalam rumah inipun semuanya terbalik. Saya merasa tertarik sekali untuk memiliki rumah seperti ini. Karena benar-benar unik dan terkesan rumit.









Sabtu, 15 November 2014

Tugas : Membuat Kerajinan dari Barang Bekas



HIASAN PINTU

Langkah-Langkah Pembuatan :

  1. Kumpulkan gelas aqua bekas bermerk “Teh Gelas” sebanyak 40 buah.


  2. Cuci bersih gelas aqua bermerk “Teh Gelas” tersebut.

  3. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan seperti : Gelas aqua bermerk apa saja (5 buah), gunting, lem tembak, manik-manik, karton, staples, pita, plaster dan korek api.



  4. Lakukan langkah awal dengan melipat bagian badan “Teh Gelas” hingga ada bekas lipatan garis lurus, lalu kita sentil dengan tangan hingga lipatan tadi terbelah sedikit, kemudian kita tarik belahan itu searah lipatan garis lurus.



  5. Lakukan langkah ke-4 hingga badan “Teh Gelas” berbentuk seperti gambar di bawah ini dan lakukan hingga gelas ke-40.



  6. Setelah semua gelas telah terbelah dengan rapi, selanjutnya kita balik bagian luar gelas ke arah dalam gelas dengan cara bagian bawah gelas di masukkan ke lubang atas, lalu tekuk bagian lubang atas ke arah dalam hingga terbentuk bunga seperti gambar di bawah ini.



  7. Lakukan langkah ke-6 hingga gelas ke-40 dan jika ada yang patah, satukan dengan plaster atau staples.

  8. Buat tali dari “Teh Gelas” yang tidak terpakai dengan cara memotong badan “Teh Gelas” seperti gambar di bawah ini dan sambungkan bunga yang satu dengan bunga yang lain dengan tali ini menggunakan plaster sebagai perekat.



  9. Lakukan langkah ke-8 hingga terangkai 6 susun bunga. Lalu tempel manik-manik dengan lem tembak dan letakkan di bagian tengah bunga sebagai putik bunga.



  10. Buatlah tali gantungan menggunakan gelas aqua bermerk apa saja lalu potong dengan lebar 2 cm dan panjang 8 cm. Sambung potongan gelas aqua itu itu dengan lem tembak hingga berbentuk seperti tali yang panjang.



  11. Tempel susunan bunga pada tali dengan jarak antara susunan 1 ke susunan 2 sejengkal saja atau disesuaikan dengan selera. Hingga tersusun 6 rangkai bunga.


  12. Potong karton seperti gambar di bawah ini.



  13. Tempelkan potongan karton tadi di bagian bawah tali seperti gambar di bawah.



  14. Beri pita pada bagian atas tali agar terlihat lebih cantik.



  15. SELESAI !!! Dan inilah Hasilnya.




SeLaMaT   MeNcObA :)





Sabtu, 11 Oktober 2014

Tugas UTS



PULAU MADURA


A. Daftar Tempat Wisata di 4 Kabupaten di Pulau Madura

1. Kabupaten Sumenep  

 
   





 Logo Kabupaten Sumenep




  • Tempat Wisata Di Sumenep, Madura

Sekilas Tentang Kabupaten Sumenep

Sumenep (bahasa Madura: Songènèb) adalah sebuah kabupaten di provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 2.093,45 km² dan populasi 1.041.915 jiwa. Ibu kotanya ialah Kota Sumenep.

Nama Songènèb sendiri dalam arti etimologinya merupakan Bahasa Kawi / Jawa Kuno yang jika diterjemahkan mempunyai makna sebagai berikut :
Kata “Sung” mempunyai arti sebuah relung/cekungan/lembah, dan kata “ènèb” yang berarti endapan yang tenang,
maka jika diartikan lebih dalam lagi Songènèb / Songennep (dalam bahasa Madura) mempunyai arti "lembah/cekungan yang tenang".
Penyebutan Kata Songènèb sendiri sebenarnya sudah populer sejak Kerajaan Singosari sudah berkuasa atas tanah Jawa, Madura dan Sekitarnya, seperti yang telah disebutkan dalam kitab Pararaton tentang penyebutan daerah "Sumenep" pada saat sang Prabu Kertanegara mendinohaken (menyingkirkan) Arya Wiraraja (penasehat kerajaan dalam bidang politik dan pemerintahan) ke Wilayah Sumenep, Madura Timur pada tahun 1926 M

Lokasi Wisata Di Sumenep

  • Musium Keraton Sumenep II (satu-satunya Keraton dengan bukti sejarah paling lengkap dan terawat baik, asli dan tanpa polesan, mengalahkan keraton jogja dan solo)

      

       






     

  • Pantai Lombang (Dihiasi dengan deretan Pohon Cemara Udangnya, hanya terdapat di indonesia dan cina)

       
Siapa yang tidak tahu dengan pantai Lombang. Pantai ini sering disamakan dengan pantai Kuta di Bali. Meski tidak seramai di Bali, pantai ini adalah pantai satu-satunya di dunia yang ditumbuhi cemara udang. Terletak di kecamatan Batang-batang, wisatawan bisa menyewa kuda untuk sekadar menikmati sunset di pantai berpasir putih ini.

  • Pantai Slopeng (selalu ramai dengan wisatawan yang mandi pada hamparan pantai dengan pasir putihnya)

Beberapa mungkin sudah mengetahui pantai Slopeng. Dengan lambaian daun kelapa yang menjulang tinggi memberikan kesan tersendiri bagi setiap pengunjung yang datang. Meski sudah terkenal, tapi tidak banyak turis yang datang.
  • Masjid Jami Sumenep (Masjid yang dibangun tahun 1763, Termasuk Masjid Tertua Di Indonesia)

  • Pantai Badur. Pantai ini ngga ada bedanya dengan pantai-pantai yang lain di Sumenep. Namun, konon hanya orang-orang kerajaan yang boleh mengunjungi pantai ini. Tertarik datang kesini? Ajaklah warga setempat, niscaya bisa masuk ke pantai indah ini.


  • Makam Para Raja Asta Tinggi (Makam Para Raja ratusan tahun silam) dan Asta Yusuf Talango


  • Island Resort (wisata kepulauan dengan deretan pulau nan indahnya sejak dari pulau kangean, sapudi, raas, puteran, gili labak, mamburit, genteng, gili iyang, pulau raja, dll)

Pantai Saebus di pulau Kangean. Untuk mencapai ke pulau ini harus mengikuti kapal yang hanya beroperasi setiap dua minggu sekali, itupun jika cuaca sangat bagus. Tapi Kangean menyimpan surga yang tersembunyi berupa pantai-pantai cantik.
  • Wisata pulau juga terkenal dengan Ayam Bekisar dengan warna-warni nan eksotik (hasil penyilangan ayam hutan dengan ayam kampung) dan ukiran kayu Jati buat buah tangan.
  • Pulau Sapeken. Pulau ini memiliki pantai dengan batu-batu besar di pinggirnya. Meski bentuknya tidak sama dengan pantai di Belitong, tetapi cukup memberikan kesan tersendiri mengunjungi satu pulau cantik di gugusan kepulauan Sumenep ini.

  • Taman Wisata Pulau Mamburit (bagi wisatawan yang hobi Menyelam dan menikmati keindahan alam bawah Laut, selain itu digunakan untuk wind surfing berskala nasional dan Internasional)

Pulau Mamburit di Sumenep juga memberikan pemandangan yang luar biasa cantik. Suasananya mengingatkan kita akan pantai-pantai di Lombok.
  • Panorama Taman Laut Pulau Gili Labak (Foto Perjalanan), terletak antara Pulau Gili Genting dan Pulau Puteran (biasa digunakan untuk olahraga Bahari, Selam Dasar (Snorkling/ diving), dan Selam Profesional ( scuba diving ))

Gili Labak. Pulau kecil ini mempunyai pantai indah yang masih asri. Air lautnya masih biru dan begitu jernih. Cocok untuk melakukan snorkling di tempat ini.


 2. Kabupaten Pamekasan

     








Logo Kabupaten Pamekasan

 
  • Tempat Wisata Di Pamekasan, Madura
 Sekilas Tentang Kabupaten Pamekasan 

Kabupaten Pamekasan adalah sebuah kabupaten di Pulau Madura, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibukotanya adalah Pamekasan. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Selat Madura di selatan, Kabupaten Sampang di barat, dan Kabupaten Sumenep di timur.
Kabupaten Pamekasan terdiri atas 13 kecamatan, yang dibagi lagi atas 178 desa dan 11 kelurahan. Pusat pemerintahan di Kecamatan Pamekasan.

Lokasi Wisata di Kabupaten Pamekasan
  • Api Abadi atau Api Tak kunjung Padam, Lebih menarik saat Malam dengan bara Apinya (pernah menjadi tempat pengambilan API PON (Pekan Olaharaga Nasional) tahun 1992)


  • Makam para Raja dan Ulama (makam Keramat Pasarean Batu Ampar)
  • Pantai Talang Siring, dengan potensi hasil lautnya berupa ikan teri, petis, dan rumput laut yang menjanjikan.
  • Pantai Jumiang.

Sama seperti Bangkalan dan Sampang, Pamekasan tidak memiliki banyak wisata pantai. Mungkin hanya Pantai Jumiang dan pantai Talang Siring yang sering dikunjungi wisatawan. Keduanya memberikan keindahan pantai khas Madura. Sepi dan masih alami.
  • Goa Gentong (terdapat lembah Ngarai di luarnya; STALAGTIT dan STALAGMIT di dalam Goa nya)
  •  Arena Pancing di Pelabuhan Branta (Tlanakan)

  •   Bumi Perkemahan dan Agro Wisata di Perbukitan Waru Timur (pagentanan)
  • Keindahan Monumen Arek Lancor Di malam hari (terletak di pusat kota/Alun-alun Kota Pamekasan)

  •  Vihara Avalokitesvara, Vihara Terbesar Kedua di Pulau Jawa (terletak di Kecamatan Galis, berdekatan dengan pantai Talang Siring)
  • Agro Wisata di Desa Klampar

3. Kabupaten Sampang

   







 Logo Kabupaten Sampang



  • Tempat Wisata Di Sampang, Madura
Sekilas Tentang Kabupaten Sampang 

Sampang adalah sebuah kabupaten di Madura yang ada di sebelah utara bagian timur dari pulau Jawa.
Sejarah kuno Sampang hanya dikenal dari beberapa prasasti dengan Sangkala candra. Dalam tradisi Jawa, adalah suatu representasi visual yang berbunyi hukuman empat kata yang masing-masing menghasilkan angka. Ini memberikan makna tanggal secara penanggalan Saka.
Pertama candra Sangkala ditemukan di situs Sumur Daksan di desa Dalpenang, membaca angka 757 Saka atau 835 Masehi itu menandakan adanya komunitas kaum Budha yang dipimpin oleh Resi (guru spiritual).

Lokasi Wisata di Kabupaten Sampang

  • Pantai Camplong (di pinggiran Jalan Raya Utama Sampang, lengkap dengan Hotel, Rumah makan dan Kolam Renangnya)

Sampang mempunya pantai Camplong di pesisir selatang. Setiap wisatawan yang akan pergi ke Pamekasan dan Sumenep melewati sisi selatan Madura pasti akan melewati pantai Camplong. Di dalam kompleks pantai, sudah terdapat hotel dengan nama yang sama hotel Camplong akan menjadi tempat singgah sementara untuk berwisata ke pantai ini.

  •  Pantai Nipah (masih tetap perawan dan jarang di explore oleh manusia, banyak dihuni oleh sekawanan Kera)



  • Air Terjun Toroan (mengucurkan air langsung ke pantai Laut Jawa, masih perawan)
  • Makam Ratu Ebu di Madegan

  • Waduk Klampis di Kecamatan Kedundung

4. Kabupaten Bangkalan

   








Logo Kabupaten Bangkalan

  
  • Tempat Wisata Di Bangkalan, Madura
 Sekilas Tentang Kabupaten Bangkalan 

Kabupaten Bangkalan adalah sebuah kabupaten di Pulau Madura, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibukotanya adalah Bangkalan. Kabupaten ini terletak di ujung paling barat Pulau Madura, berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Sampang di timur serta Selat Madura di selatan dan barat.
Pelabuhan Kamal merupakan pintu gerbang Madura dari Jawa, dimana terdapat layanan kapal ferry yang menghubungkan Madura dengan Surabaya (Pelabuhan Ujung). Saat ini telah dibangun Jembatan Suramadu (Surabaya-Madura) yang saat ini adalah jembatan terpanjang dan terbesar di Indonesia. Bangkalan merupakan salah satu kawasan perkembangan Surabaya serta tercakup dalam lingkup Gerbangkertosusila.

Kabupaten Bangkalan terdiri atas 18 kecamatan yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan di Kecamatan Bangkalan.

Lokasi Wisata di Kabupaten Bangkalan :
  • Makam Pasarean Syaichona Kholil (Selalu ramai dikunjungi wisatawan dari luar Pulau Madura)


Masjid Syaichona Kholil
  •  Aer Mata Ibu di Arosbaya (Makam Para Raja Ratusan Tahun Silam)

  • Pantai Rongkang (di Kecamatan Kwanyar Barat)

Di bagian selatan Bangkalan, tepatnya di kecamatan Kwanyar terdapat sebuah pantai karang yang diberi nama pantai Rongkang. Pantai ini menyajikan pemandangan jembatan Suramadu dari kejauhan. Menjadi hiburan tersendiri berfoto bersama keluarga dengan latar belakang jembatan Suramadu.
  • Pantai Sembilangan (dengan mercusuar peninggalan belanda)
  •        Sentra Kerajinan Batik Madura di Tanjung Bumi (sudah terkenal hingga ke Luar Negeri dan  seringnya diekspor)

  •        Sumber Mata Air Kolla Langgundih (tetap Tawar meski di dekat laut, dan tidak pernah kering meski di puncak Kemarau)
  •           Taman Rekreasi Kota (dengan Danau plus Perahu Motornya dan Kolam tempat Mancing sepuasnya)

  •            Bukit Geger (wisata alam dan hutan, terdapat 5 goa bersejarah, situs kuno)
  •             Pantai Siring Kemuning (di Kecamatan Tanjung Bumi)

Bangkalan sebenarnya mempunyai beberapa pantai menarik. Kecamatan Tanjung Bumi mempunyai pantai Siring Kemuning. Pantai ini menjorok ke barat, menyaksikan sunset tentu akan menjadi pemandangan yang begitu romantis.

B.  Senjata Tradisional di Madura
Celurit


Celurit atau clurit atau dalam bahasa Madura biasa disebut Arek, bagi masyarakat Madura,  tak dapat dipisahkan dari budaya dan tradisi mereka hingga hari ini. Senjata tradisional berbentuk melengkung seperti bulan sabit. Bilah inilah yang menjadi ciri khas senjata tradisional ini. Senjata tradisional yang memiliki bilah serupa celurit ialah kerambit asal Sumatera, arit dari Jawa, dan kujang dari Jawa Barat.

Berdasarkan bentuk bilahnya, celurit dapat dibedakan menjadi dua, yaitu clurit kembang turi dan clurit wulu pitik/bulu ayam. Sedangkan untuk ukuran, celurit dibagi menjadi lima ukuran. Dari ukuran 5 (yang paling kecil) sampai ukuran 1 (yang paling besar).

Pada umumnya celurit memiliki hulu (pegangan/gagang) yang terbuat dari kayu. Kayu yang digunakan untuk hulu cukup beraneka ragam, misalnya kayu kembang, kayu stingi, kayu jambu klutuk, kayu temoho, dan kayu lainnya. Terdapat tali diujung hulunya yang pnjangnya berkisar 10 sampai 15 cm yang berguna untuk ngegantung atau mengikat clurit. Ulir atau cerukan biasanya terdapat pada bagian ujung hulu. Biasanya kedalaman ulir tersebut mencapai 1 sampai 2 cm.

Sarung celurit sendiri terbuat dari kulit. Masyarakat Madura biasanya menggunakan kulit kerbau yang tebal atau kulit sapi atau bisa juga kulit lainnya. Sarung Kulit disesuaikan dengan bentuk dari celurit itu sendiri, yaitu berbentuk sabit.  Sarung celurit juga memiliki ikatan pada ujungnya dekat dengan gagang sebagai pengaman. Untuk mempermudah dalam mencabut celurit dari sarungnya, maka celurit hanya dijahir 3/4-nya saja.

Bahan stenless biasa digunakan sebagai bahan pembuatan bilah celurit. Bahan tersebut memiliki kualitas yang bagus dibandingkan dengan bahan lainnya atau bisa juga menggunakan besi bekas rel kereta api, besi jembatan, besi mobil untuk kualitas yang paling bagus. Sedangkan untuk kualitas rendah menggunakan baja atau besi biasa. Bagian bilahnya dibuat menembus sampai ujung untuk melekatkan  dengan kuat bilah pada gagangnya.

Kini, masyarakat Madura masih memandang celurit sebagai senjata yang tak terlepas dari kehidupan sehari-hari. Tak heran bila pusat kerajinan senjata tajam itu banyak bertebaran di Pulau Madura. Misalnya, desa kecil bernama Peterongan, Kecamatan Galis, sekitar 40 kilometer dari Kabupaten Bangkalan. Di sana, sebagian besar penduduk menggantungkan hidupnya sebagai pandai besi pembuat arit dan celurit. Keahlian mereka adalah warisan leluhur sejak ratusan tahun lampau.

Celurit dikerjakan seorang pandai besi. Padai besi biasanya berpuasa sebelum mengerjakan sebilah celurit. Bahkan setiap pada bulan Maulid, di bengkel pandai besi dilakukan ritual kecil. Ritual ini disertai sesajen berupa ayam panggang, nasi, dan air bunga. Sesajen itu kemudian didoakan di mushola. Baru setelah itu, air bunga disiramkan ke bantalan tempat menempa besi. Diyakini kalau ada yang melanggar (mengganggu), ia akan mendapatkan musibah sakit- sakitan. Orang-orang dilarang untuk melangkahi apalagi menduduki tombuk atau bantalan penempa besi.

Memilih besi yang diinginkan menjadi awal pembuatan celurit. Jika menginginkan celurit yang  berkualitas terbaik digunakan besi rel atau besi mobil/jeep. Batangan besi pilihan itu tersebut kemudian dibelah dengan ditempa berkali-kali untuk mendapatkan lempengannya. Setelah memperoleh lempengan yang diinginkan, besi pipih itu lantas dipanaskan dengan suhu yang tinggi.

Logam yang telah membara itu lalu ditempa berulang kali sampai membentuk lengkungan sesuai dengan jenis celurit yang diinginkan. Penempaan dilakukan dengan ketelitian. Setelah mencapai kelengkungan yang diinginkan, clurit digerinda dan haluskan bilahnya. Setelah dimasukkan atau  ditancapkan ke gagang yang telah disiapkan terlebih dahulu. Kemudian diteruskan dengan memberikan ikatan tali pada gagang tersebut. Terakhir bilah yang sudah jadi dibuatkan sarungnya dengan menggunakan kulit kerbau atau sapi dan telah diukir, di mana ukurana sarung disesuaikan dengan bentuk bilah tersebut. Lama waktu pengerjaan memakan waktu dua sampai empat hari.

Carok belum dikenal pada zaman Cakraningrat (abad ke-12M), Joko Tole (abad ke-17M) dan Panembahan Semolo. Ketika itu, seseorang membunuh dengan menggunakan keris atau pedang untuk membela kehormatannya. Masyarakat Madura meyakini bahwa celurit berasal dari legenda pak Sakera atau Sekerang, yaitu seorang mandor tebu asal Pasuruan, Jawa Timur. Ia menjadi salah satu tokoh perlawanan terhadap penjajahan Belanda. Menurut cerita, ia tidak pernah melepaskan celurit jauh darinya. Ia selalu memakainya untuk kehidupan sehari-hari atau biasa digunakan untuk alat pertanian atau perkebunan. Sakera berasal dari kalangan santri dan seorang muslim yang taat.

Sakera melakukan perlawanan atas penindasan penjajah. Pada akhirnya ia tertangkap dan dihukum gantung di Pasuruan, Jawa Timur. Beliau dimakamkan di Kota Bangil atau tepatnya di wilayah Bekacak, Kelurahan Kolursari. Tindakan penjajah yang menghukum gantung Sakera menyulut kemarahan orang-orang Madura. Mereka mulai berani melakukan perlawanan pada penjajah dengan senjata yang biasa digunakan Sakera, yaitu celurit. Sejak saat itu, celurit disimbolkan sebagai alat perlawanan, simbol harga diri.

C.     Hiburan atau Perlombaan di Madura

1. Kerapan Sapi

VIDEO LOMBA KERAPAN SAPI

Kerapan sapi merupakan istilah untuk menyebut perlombaan pacuan sapi yang berasal dari Pulau Madura, Jawa Timur. Pada perlombaan ini, sepasang sapi yang menarik semacam kereta dari kayu (tempat joki berdiri dan mengendalikan pasangan sapi tersebut) dipacu dalam lomba adu cepat melawan pasangan-pasangan sapi lain. Trek pacuan tersebut biasanya sekitar 100 meter dan lomba pacuan dapat berlangsung sekitar sepuluh detik sampai satu menit.
Karapan Sapi merupakan budaya asli dari tanah Madura yang sudah dikenal sejak abad ke-14 M. Pada zaman dahulu sapi merupakan satu-satunya alat Transportasi tercepat yang ada di Madura dan banyak digunakan oleh masyarakat , khususnya masyarakat elite atau kerajaan. Karapan Sapi ini merupakan salah satu contoh budaya dan hiburan bagi masyarakat Madura yang telah turun temurun dilaksanakan.
Beberapa kota di Madura menyelenggarakan karapan sapi pada bulan Agustus dan September setiap tahun, dengan pertandingan final pada akhir September atau Oktober di eks Kota Karesidenan, Pamekasan untuk memperebutkan Piala Bergilir Presiden.

Pelaksanaan Kerapan Sapi
Pelaksanaan Karapan Sapi dibagi dalam empat babak, yaitu :
babak pertama, seluruh sapi diadu kecepatannya dalam dua pasang untuk memisahkan kelompok menang dan kelompok kalah. Pada babak ini semua sapi yang menang maupun yang kalah dapat bertanding lagi sesuai dengan kelompoknya.
Babak kedua atau babak pemilihan kembali, pasangan sapi pada kelompok menang akan dipertandingkan kembali, demikian sama halnya dengan sapi-sapi di kelompok kalah, dan pada babak ini semua pasangan dari kelompok menang dan kalah tidak boleh bertanding kembali kecuali beberapa pasang sapi yang memempati kemenangan urutan teratas di masing-masing kelompok.
babak Ketiga atau semifinal, pada babak ini masing sapi yang menang pada masing-masing kelompok diadu kembali untuk menentukan tiga pasang sapi pemenang dan tiga sapi dari kelompok kalah.
Pada babak keempat atau babak final, diadakan untuk menentukan juara I, II, dan III dari kelompok kalah.
Biasanya diiringi oleh lagu dengan judul Kerraban Sape
2.      Kerapan Kelinci


VIDEO LOMBA KERAPAN KELINCI

Kerapan sapi sering diadakan di Madura, Jawa Timur, sebagai hiburan. Namun karena terasa mahal, sebagai alternatif warga Sampang, Madura menggelar karapan kelinci.

Agar kelinci bisa berlari kencang, pemilik kelinci bersama pendukungnya membunyikan kaleng bekas. Kaleng berisi batu kerikil agar si kelinci kaget dan berlari lebih kencang.

Pada awal lomba, dua ekor kelinci diadu kecepatannya. Sedangkan pada putaran final, kelinci yang diadu tiga ekor. Kelinci yang tiba di garis finis tercepat akan keluar sebagai juara.

Untuk mendapatkan kelinci bagus, biasanya kelinci dicari di daerah perbukitan. Di tempat seperti itu kelinci biasanya berlari kencang dan gesit. Seekor kelinci jenis ini dijual seharga Rp 50 ribu. Harga ini dua kali lipat lebih mahal dari harga kelinci biasa. Dan jika sudah memiliki kecepatan berlari harga kelinci karapan bisa mencapai dua juta rupiah hingga tiga juta rupiah
D. Makanan Khas Madura
1.       Sate

                  Seperti yang kita ketahui, Sate Madura sangatlah terkenal sebagai makanan khas Madura. Siapa yang belum makan sate madura sebaiknya harus segera mencoba makanan khas Madura yang satu ini. Sate dengan bumbu kacangnya sangatlah manis, gurih, dan lezat. Daging sate yang digunakan juga bervariasi, bisa menggunakan daging kambing, daging sapi, dan daging ayam. Bila Anda menyukai rasa pedas dan gurih, Anda dapat mencampurkan sambal yang juga disediakan kedalam bumbu kacang sate Anda. Sate akan menjadi komplit bila dimakan bersama dengan potongan lontong. Kini Anda tidaklah sulit dalam mencari sate madura, karena sate madura juga dapat di jumpai di berbagai wilayah di Indonesia. Rasanya yang lezat tidak akan membuat Anda bosan setiap kali menyantapnya.
                  Tidak hanya sate Madura yang ini saja yang terkenal, sate madura yang lain yang terkenal sebagai
makanan khas madura adalah Sate Lalat atau yang biasa disebut “Sate Laler”. Mungkin Anda akan salah sangka dan mengira bahwa sate tersebut menggunakan lalat sebagai makanan utamanya, namun kenyataannya tidak seperti itu. Makanan khas madura yang satu ini tidak menggunakan lalat di bagian apapun dalam proses memasaknya, melainkan menggunakan daging kambing atau daging ayam yang dipotong kecil-kecil seperti ukuran lalat sehingga sate ini disebut dengan sate lalat karena menyerupai ukuran lalat. Rasa sate ini juga gurih dan lezat, sehingga Anda patut mencoba makanan khas madura yang satu ini!
2.       Rujak Cingur

Rujak cingur merupakan makanan khas dari pulau garam madura Indonesia. Selain itu Rujak cingur ini memiliki cita rasa yang sangat istimewa. Kelezatan tradisionalnya sangat merasa.
Kenikmatan kacang-kacang yang telah dihaluskan diatas cuek tradisional menambah aroma keharuman yang sangat nikmat. Terdapat keuinikan dalam rujak cingur ini yakni, dengan ditambahi lidah sapi yang sudah diolah sebelum dicampurkan dengan rujak tersebut. Maka dari itu rujak ini dinamakan sebagai rujak cingur. Anda dapat menemukan Rujak Cingur ini di madura dan ada juga para orang-orang madura yang menjual rujak cingur ini diluar pulau madura.
3.       Soto Madura

Soto madura ini sangat beda sekali dengan soto jawa atau soto yang biasanya, kenapa? Ciri khasnya terletak pada kuah. Kuah pada soto biasa lainnya biasanya memakai santan. Tapi soto madura daerah sumenep kuahnya tidak memakai santan, tapi kuah yang lumayan jernih. Bukan hanya itu semua bahannya untuk soto ini haruslah digoreng dulu, bukan bahan mentah atau godokan. Lebih lengkapnya proporsi soto ini berupa lontong atau ketupat yang sudah dipotong lalu ditaburi bawang goreng, bawang goreng, cambah goreng, kentang goreng, bawang pri goreng, lalu ditambah kuah kaldu jernih yang bercampur daging ayam atau sapi. Soto ini biasanya dimakan dengan pelengkap kecap manis, sambal, dan jeruk nipis. Orang-orang madura suka memasak soto ini ketika merayakan hari raya ketupat atau idul Adha. 
4.       Kaldu Daging
   
Kaldu sumenep juga lain dari kaldu-kaldu lainnya karena bahan dasarnya adalah kacang hijau. Unik khan? Iya kacang hijau ini yang biasa dibuat bubur kacang hijau di jawa, di madura penduduk setempat mengolahnya menjadi kaldu yang dicampur dengan daging. Pasti ketagihan deh. Apalagi dagingnya udah diirisin kecil-kecil. Anehnya aku yang gak suka makan kacang hijau seperti bubur atau isinya onde-onde, ternyata aku suka yang namanya kaldu ini. Lebih enak lagi kalau dimakan hangat-hangat, campur kecap, korket (gorengan singkong olahan madura) sama sambel. 
5.       Nasi Serpang

Makanan ini diracik berdasarkan resep masakan para leluhur warga Bangkalan Madura. Nasi Serpang merupakan masakan paduan dari bahan makanan segala penjuru. Maksudnya dari penjuru daratan, pantai sampai dengan lautan. Dari ikan laut sampai daging hewan daratan. Bahan makanan yang dimaksud, antara lain:

•    Nasi
•    Pepes ikan tongkol
•    Kerang dimasak sambal goreng
•    Soun bumbu kecap
•    Telor asin masir
•    Sambal terasi
•    Kerupuk rambak bumbu rujak
•    Dendeng daging sapi madura
•    Kripik paru
•    Rempeyek ikan teri dan kacang

Bagaimana? Lauknya colour full kan? Inilah Kekhasan Nasi Serpang. Satu lagi kekhasan Nasi Serpang, yaitu nyaris tak ada sayur yang nongol di belantara lauk pauknya. Hal ini juga akan Anda jumpai hampir di setiap masakan made in Madura, seperti sate madura, soto madura, dan juga Topa Ladha (Makanan yang dibuat dari topa atau lontong yang sudah jadi kemudian di potong-potong menjadi bagian yang lebih kecil. Setelah itu topa ditambah oleh patheh (kelapa urut) dan diberi sambhel (sambhel dalam bahasa madura adalah bumbu khas untuk sebuah makanan).
6.       Rujak Petis
Petis adalah hasil olahan dari kaldu hasil laut seperti ikan,udang atau Lorjuk (kerang bambu) yang di tambah dengan bumbuh dan rempah yang membuatnya semakin lezat. Biasanya Rujak Petis ini berisi beberapa macam buah seperti bengkoang, kedondong, mentimun, jambu monyet, dan nanas.
Dari segi komposisi isi tidak ada perbedaan antara Rujak Ulek Surabaya dan Rujak Ulek Madura. Tapi dari segi bumbu, yang mana hal tersebut termasuk hal yang mendasar dan absolut mutlak, maka secara visual saja terlihat perbedaanya. Apalagi jika kita bicara soal rasa.
Perbedaan absolut dan mendasar karena penggunaan petis. Rujak Madura menggunakan petis Madura yang berbahan dasar ikan. Karena bahan dasarnya beda maka warna dan rasapun beda. Warna petis ikan adalah coklat beragam dari coklat muda hingga coklat yang agak tua. Citarasanyapun lebih asin dan tidak ada gradasi manis seperti petis udang. Karena memang udang sendiri memiliki gradasi rasa manis.
7.       Rujak Corek

Uniknya, rujak corek ini disajikan dengan hanya timun sebagai bahan utamanya. Timun ini diambil bagian tengahnya sehingga bagian tengahnya bolong. Bolongan ini dijadikan tempat bumbu rujak ini. Bumbunya tidak jauh berbeda dengan rujak-rujak madura pada umumnya. Yang membedakan ialah dalam rujak corek ini diberi campuran biji timun yang diambil dari hasil “kerokan” bagian tengah timun tadi. Rasanya sangat unik dan pantas anda coba. Sangat enak bila disajikan bersama es campur. Harganyapun tidak mahal, hanya sekitar Rp. 1.000, anda sudah bisa menikmati nikmatnya rujak yang satu ini.
Rujak corek ini hanya bisa ditemukan di daerah Pamekasan-Madura. Hampir seluruh dusun, desa, dan kecamatan di Pamekasan dapat ditemui rujak corek ini. Namun tidak dapat ditemukan di daerah-daerah lain di Madura kecuali di Pamekasan
E.     Jembatan Suramadu

Suramadu adalah jembatan terpanjang di Asia Tenggara dan merupakan jembatan kebanggaan Nasional yang kokoh dengan titik berat pada masyarakat Jawa Timur sebagai tuan rumah dengan keunikan budayanya. Selain itu, jembatan ini menjadi landmark juga ikon nasional provinsi Jawa Timur yang senantiasa terus membangun negeri.

Kota Bangkalan merupakan pintu masuk dari jembatan di sisi madura. Jadi, bagi Anda yang berkunjung atau sekedar ingin melancong ke jembatan suramadu atau Pulau Madura, jangan lupa untuk menyempatkan diri Anda berbelanja segala macam oleh–oleh dan kuliner khas Madura. Jembatan Suramadu memiliki nilai ekonomis tinggi karena menghubungkan Madura dengan daratan Jawa Timur, tepatnya Surabaya.
Jika dulu penyebrangan dari Madura ke Surabay harus dilakukan dengan feri selama hampir 2 jam (termasuk prakiraan waktu antri di pelabuhan) maka sekarang hanya dalam 5 menit anda sudah bisa mendaratkan kendaraan anda di Madura berkat Jembatan Suramadu. Menurut saya, Jembatan Suramadu merupakan salah satu karya arsitektur terbaik anak bangsa, bukan karena bentuknya melainkan karena manfaatnya yang saya percaya akan membawa kebaikan bagi masyarakat. Dari beberapa cerita masyarakat sekitar, semenjak didirikannya Jembatan Suramadu, kini banyak masyarakat, baik dari Surabaya maupun luar Surabaya, semakin sering mengunjungi Madura. 
F.     Lagu Daerah Madura
1.       Tanduk Majeng
2.       Ole Olang
3.       Waronjengan
4.       Reng Towah Ta’Pelak
5.       Anwar Ca Madhureh
6.       Sukur
7.       Kerraben Sape
8.       Kembang Malate
9.       Gai Bintang
10.   Lan Bulanan
11.   Ke’ Lesap
12.   Potre Madura
13.   Gambus Niser Smangken
14.   Akodung Pote
15.   Arrukban
16.   Diko Nyamannah
17.   Zamanta Lakaprah
18.   Busabu
19.   Polo Madure
20.   Compet Bulen

G.    Pakaian Adat Madura
Laki-laki : Pakaian Sakera
Perempuan : Pakaian Marlena
Pakaian Resmi Pria Remaja,  Rakyat Biasa

Nama pakaian
Bagian atas : Baju Pesa’an.
Bagian bawah : Celana Gomboran.

Perlengkapan pakaian :
 Bagian kepala : 

Odheng santapan, bahan kain batik biasa, motif telaga Biru atau Storjoan, Warna merah soga. Ukuran sesuai dengan lingkar kepala si pemakai. seperti pada umumnya ikat kepala yang Bentuk berbentuk segitiga.
  
Odheng tapoghan, bahan kain batik biasa, motif bunga atau lidah api. warna merah soga, ukuran sesuai dengan lingkar kepala si pemakai. Bentuk : seperti pada umumnya ikut kepala yang berbentuk segitiga, hanya di bagian atas kepala tidak tertutup.
Pakaian bagian atas : 

Baju Pesa’an Bahan kain cina (dahulu) kain Lasteng tiu, atau Tetoron (sekarang), motif  polos Warna hitam, ukuran serba longgar tidak pas badan, ukuran pinggang dan pipa celana lebar, menyerupai sarung bila dibentangkan, panjang celana sampai mata kaki. Adapun ciri khas dari celana Gomboran ini pada kelimannya yang lebar ± 15 cm. Bentuk seperti pada umumnya celana panjang bia­sa tetapi tidak memakai kolor.

Sarong Bahan : sarong Samarinda memakai bahan sutra sedang sarong plekat terbuat dari katun. Motif : ke-2 sarong bermotif kotak-kotak besar ± 5 cm, warna sarong samarinda berwarna menyolok mema­kai benang emas, sedang sarong plekat berwarna dasar putih dengan kotak-kotak berwarna biru atau hijau, ukuran seperti pada umumnya sarong yang lain. Bentuk : seperti pada umumnya sarong yang lain.

Ikat pinggang sabbuk katemang Raja atau sabbuk katemang kalep, bahan kulit sapi, motif polos, warna coklat atau hitam, ukuran seperti pada umumnya ikat pinggang yang lain, bentuk lebar ada kantung di depannya untuk menyimpan uang.
Senjata terbagi atas beberapa jenis : 

Gelati cap garupu/ mata buatan Jerman. Bahan : besi baja Motif : polos Wama : warna besi baja. Ukuran : vang terpanjang 40 cm. Bentuk : seperti pisau dapur, pada umumnya hanya ujungnya runcing. 

Piol adalah Gobang yang kecil Bahan : besi baja Motif : polos Warna : warna besi baja. Ukuran : pas dengan badan. Bentuk : seperti pisau dapur pada umumnya.

Arek/Sabit atau clurit, merupakan senjata kelas menengah Bahan : besi baja Motif : polos Warna : warna besi baja. Ukuran : beratnya rata-rata 450 gr. Bentuk : seperti sabit atau clurit pada umumnya. Are/sabit terbagi atas beberapa kelas.

Takabuan terbuat dari besi tempaan bermutu terbuat dari besi bekas keris sehingga pamornya tampak. motif  polos, warna besi, ukuran paruhnya pas lengkung perut, bentuk  melengkung seperti bulan sabit, namun agak lebar di bagian tengah dan tebal di punggungnya. Mata pisaunya (paruhnya) lebar dan kemudian mengecil ke arah ujungnya (ujungnya berbentuk lancip). Takabuan biasanya tidak bersarung kecuali yang berukuran kecil. Hanya bagian paruhnya yang ditutupi oleh sarung yang terbuat dari kulit atau rotan (Madura : Selotong).

Lancor ayam/bulu ayam atau Kembang toroy/kembang turi, bahan, loyang biasa hasil tempaan pandai besi, se­dang gagangnya terbuat dari kayu sawo, motif polos , warna paruhnya berwarna besi dan gagangnya ber­warna coklat, bentuk melengkung seperti ekor ayam jago, bagian paruhnya sempit, makin ke ujung makin runcing, ga­gangnya bulat panjang seperti bentuk Takabuan dan biasanya diberi paksei tembus agar lebih kuat, namun ada juga pakseinya yang tidak besi baja polos

Gobang Bahan besi baja, motif  pada umumnya tembus, warna besi, ukuran  lebih besar dari piol, bentuk : seperti pisau dapur. 

Calo Montor merupakan senjata kelas berat, bahan besi bekas keris yang ditempa dan diberi warangan (racun). Motif polos, warna hitam (warna besi), bentuk seperti are tapi mempunyai gagang kayu yang panjang. Calo Montor, macamnya antara Lain :(1.) Amparan/Labasan Bahan Besi bekas keris yang ditempa dan diberi warangan. warna besi. Motif polos Ukuran beratnya rata-rata 11 ons. Bentuk seperti Calo Montor tetapi paruhnyamenghadap ke luar. (2.) Clonot Bahan motif polos Warna warna hitam besi Bentuk sama seperti Calo Montor tetapi paruh­nya menghadap ke dalam.
Alas kaki : Terompah bahan  kulit sapi,  ukuran  sesuai dengan ukuran kaki si pemakai, bentuk terbuka tetapi di bagian ujung depan dan belakang terdapat suatu tali sebagai penjapit yang terbuat dari bahan sama. Fungsi alat penjepit ini untuk pengikat antara ibu jari dengan jari yang lain.
Cara memakai pakaian: mula-mula dikenakan celana Gomboran. Caranya setelah ke dua kaki masuk ke kaki celana, kemudian bagian atas celana dilipat ke kiri lalu ke kanan. Setelah itu dilipat ke arah perut dan digu- lung dari atas seperti halnya memakai sarong, sampai panjang ce­lana menjadi 3/4. Sebagai penguat celana memakai sabbuk Katemang Raja (bagi orang kaya) atau sabbuk katcmang kalep. Ke- mudian untuk bagian atasnya dipakai baju kaos. tetapi kadang- kadang ada yang tidak. Setelah itu baru dikenakan baju Pesa’an. Lalu mengenakan odheng santapan atau odheng Tapoghan. Ada- pun cara mengenakan odheng Tapoghan •
Setelah tepi dilipat maka puncak kain diletakkan terbalik (bagian yang lebar berada di bawali). Puncak kain tersebut di taruh di sebelah kiri atau kanan kepala. Jika si pemakai berjalan maka puncak kain yang lebar itu bila tertiup angin akan menepuk (Madura : Napok) si pemakai odheng Tapo- ghan. Sedang jika memakai odheng Santapen, di bagian atas kepala terbuka sedikit sehingga rambutnya kelihatan. Selain memakai baju Pesa’an dan celana Gomboran, ada juga yang melengkapinya dengan sarong. Bila orang itu mampu, ia memakai sarong Samarinda dan orang biasa memakai sarong plekat. Adapun cara memakainya bila sarong disampirkan di bahu namanya eka sandang dan bila di lilitkan di pinggang namanya eka samhung.
Fungsi pakaian
Pakaian dapat berfungsi praktis bila dilihat dari bentuknya yang serba sederhana, bebas dan ringkas. Pakaian ini tidak hanya dapat dipakai untuk ke acara remo (resmi) tetapi juga dapat dipergunakan di rumah. Fungsi lainnya lagi adalah estetis. Apabila dilihat warnanya, warna merah-putih pada kaosnya kontras dengan warna baju pesa’an yang berwarna hitam. Selain ke dua fungsi itu, masih ada fungsi yang lain, yaitu fungsi khusus. Fungsi ini merupakan cermin dari nilai budaya lokal Madura khususnya untuk rakyat biasa.
Fungsi Sarong

Selain sebagai perlengkapan ibadah (sholat), dapat pula digu- nakan sebagai hiasan baju dengan sara disampirkan di bahu.
Arti simbolis :
Kaos lorek merah-putih mempunyai arti bahwa manusia berasal dari Bopo-Biyung (bapak-ibu). Selain itu warna merah dan putih dengan garis yang tegas melambangkan kegagahan, dari jiwa dan semangat berjuang yang gigih. Berjuang dalam melawan musuh maupun mencari naf- kah.
Warna pakaiannya yang hitam mempunyai arti simbolis sesuatu yang murni. Theori di sini berarti dalam segala tindakan orang Madura tidak ragu-ragu, menunjukkan suatu ketegasan hidup. Apa yang diperbuat sudah diper- hitungkan secara matang.
H.    Menikmati Keindahan Pulau Madura dari Ketinggian 60 Meter


Anda bisa menikmati keindahan Pulau Madura dari ketinggian 60 meter di Mercusuar Sembilangan, Bangkalan.

Memasuki daerah mercusuar, Anda diminta membayar biaya masuk sebesar Rp 3.000.
Sebelum memasuki mercusuar Anda akan diberi penjelasan oleh penjaga bahwa di sina terdapat 17 lantai. Masing-masing lantai memiliki ketinggian sekitar 3-4 meter, dengan total ketinggian mercusuar mencapai sekitar 50-60 meter.

Di luar mercusuar terdapat sebuah prasasti dengan tulisan tahun 1879 dalam bahasa Belanda. Ini adalah tahun ketika mercusuar diresmikan. Tidak ada apa-apa di dalam mercusuar selain tangga dan sebuah lubang di tengah bangunan. Konon, lubang ini berfungsi sebagai lift untuk menaikkan dan menurunkan barang pada zaman VOC.

Mercusuar ini terbuat dari lempengan besi, serta baut-baut yang besar dan bukan dari beton. Sehingga pada ketinggian tertentu, sering terdengar suara-suara angin yang masuk lewat celah-celah besi ketika angin berhembus kencang. Jika Anda pergi kesana pada sore hari Anda dapat melihat sunset yang luar biasa indahnya dari ketinggian puluhan meter di atas tanah.