Jumat, 28 November 2014
Fakultas Ekonomi mengadakan Disnatalis yang diadakan di depan Fakultas Ekonomi
Semua Kelas Akuntansi A mengikuti kegiatan ini.
Disini saya pribadi baru pertama kali ikut dalam program kewirausahaan.
Menarik perhatian pelanggan terhadap suatu produk makanan yang telah kelompok kami buat menurut saya itu sangat menarik.
Kelompok kami terdiri dari 6 orang.
Disinii kami bagi tugas, ada yang bertugas memegang uang, ada yang bertugas memotret, ada yang bertugas pemasaran, dan ada yang bertugas membungkus makanan yang dibeli konsumen.
Pada awalnya saya dan teman-teman merasa malu saat berteriak-teriak menawarkan produk kami.
Dan saat ada pembeli datang, rasanya sangat bahagia.
Kami membatasi jumlah produk yang di jual, karena takut tidak laku.
Setelah berjam-jam menawarkan makanan ini, hingga pada akhirnya makanan yang kami jual laris manis.
Walaupun untungnya sedikit, setidaknya modal kami kembali.
Pengalaman yang sangat berharga, ternyata tidak mudah menarik perhatian para konsumen untuk datang ke stand kami.
Dan inilah beberapa foto yang sempat kami ambil pada saat ada pembeli yang datang.
Anisa Putri
Senin, 15 Desember 2014
Sabtu, 22 November 2014
Tugas : Hal-Hal Terkreatif Menurut Saya
Berikut ini ada beberapa contoh hal-hal yang kreatif dan sangat menarik bagi saya, antara lain :
Makanan di atas
ini merupakan model makanan teraneh di dunia. Saya memilih dua gambar di atas
dari 20 model makanan teraneh di dunia, karena menurut saya modelnya itu
meyakinkan dan benar-benar kreatif.
Lihat saja model kepala-kepala itu, benar-benar nyata bukan ? Awal
melihat gambar ini membuat saya sedikit takut dan jijik. Akan tetapi kekreatifan si pembuat makanan
dalam hal membentuk model sehingga tampak nyata dan membuat para konsumen ingin
mencicipinya. Benar-benar luar biasa makanan ini. Sehingga terkesan menarik dan
membuat makanan ini masuk nominasi makanan dengan model teraneh di dunia.
Sayapun penasaran ingin mencicipi makanan ini.
2. KAMAR TIDUR
Bagi saya kamar
tidur diatas benar-benar memberikan ide pada diri saya, yang jika suatu saat
saya memiliki rumah, dan ada ruangan yang kecil dan tidak memungkinkan untuk di
buat kamar tidur karena terlalu sempit, maka saya bisa memanfaatkannya untuk
membuat model kamar seperti ini. Tempat tidur yang menyatu dengan meja belajar
atau meja kerja benar-benar kreatif. Keren bukan dari modelnya yang benar-benar
simple tapi memberi beberapa fungsi dan kita bisa menghemat ruangan yang ada.
3. BENTUK RUMAH
a.
Rumah Pelik dari Botol Plastik
Rumah di atas terdapat di Sempadan Argentina dan
Brazil. Saya tertarik akan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat rumah rehat
ini. Dengan modal botol plastik dan karton saja maka sebuah rumah akan
terbentuk. Rumah yang unik dan benar-benar amazing sekali. Akan tetapi, rumah
ini bukan sebagai rumah kediaman tetap, hal ini karena botol plastik tidak
memiliki ketahanan apabila terkena cahaya matahari dan merupakan salah satu
bahan yang mudah terbakar. Saya menyukai rumah ini karena bentuknya yang cantik
dan dapat mengurangi sampah botol plastik yang berserakan di jalanan. Amazing
bukan !!!
b.
Rumah Terbalik
Biasanya secara umum rumah memiliki atap di atas. Nah,
rumah ini memiliki atap di bawah. Sehingga benda-benda di dalam rumah inipun
semuanya terbalik. Saya merasa tertarik sekali untuk memiliki rumah seperti
ini. Karena benar-benar unik dan terkesan rumit.
Sabtu, 15 November 2014
Tugas : Membuat Kerajinan dari Barang Bekas
HIASAN PINTU
Langkah-Langkah Pembuatan :
- Kumpulkan gelas aqua bekas bermerk “Teh Gelas”
sebanyak 40 buah.
- Cuci bersih gelas aqua bermerk “Teh Gelas” tersebut.
- Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan seperti :
Gelas aqua bermerk apa saja (5 buah), gunting, lem tembak, manik-manik, karton,
staples, pita, plaster dan korek api.
- Lakukan langkah awal dengan melipat bagian badan
“Teh Gelas” hingga ada bekas lipatan garis lurus, lalu kita sentil dengan
tangan hingga lipatan tadi terbelah sedikit, kemudian kita tarik belahan itu
searah lipatan garis lurus.
- Lakukan langkah ke-4 hingga badan “Teh Gelas”
berbentuk seperti gambar di bawah ini dan lakukan hingga gelas ke-40.
- Setelah semua gelas telah terbelah dengan rapi,
selanjutnya kita balik bagian luar gelas ke arah dalam gelas dengan cara bagian
bawah gelas di masukkan ke lubang atas, lalu tekuk bagian lubang atas ke arah
dalam hingga terbentuk bunga seperti gambar di bawah ini.
- Lakukan langkah ke-6 hingga gelas ke-40 dan jika
ada yang patah, satukan dengan plaster atau staples.
- Buat tali dari “Teh Gelas” yang tidak terpakai
dengan cara memotong badan “Teh Gelas” seperti gambar di bawah ini dan
sambungkan bunga yang satu dengan bunga yang lain dengan tali ini menggunakan
plaster sebagai perekat.
- Lakukan langkah ke-8 hingga terangkai 6 susun
bunga. Lalu tempel manik-manik dengan lem tembak dan letakkan di bagian tengah
bunga sebagai putik bunga.
- Buatlah tali gantungan menggunakan gelas aqua
bermerk apa saja lalu potong dengan lebar 2 cm dan panjang 8 cm. Sambung
potongan gelas aqua itu itu dengan lem tembak hingga berbentuk seperti tali
yang panjang.
- Tempel susunan bunga pada tali dengan jarak
antara susunan 1 ke susunan 2 sejengkal saja atau disesuaikan dengan selera.
Hingga tersusun 6 rangkai bunga.
- Potong karton seperti gambar di bawah ini.
- Tempelkan potongan karton tadi di bagian bawah
tali seperti gambar di bawah.
- Beri pita pada bagian atas tali agar terlihat
lebih cantik.
- SELESAI !!! Dan inilah Hasilnya.
SeLaMaT MeNcObA :)
Sabtu, 11 Oktober 2014
Tugas UTS
PULAU
MADURA
A. Daftar Tempat Wisata di 4 Kabupaten di Pulau Madura
1. Kabupaten Sumenep
Logo
Kabupaten Sumenep
- Tempat Wisata Di Sumenep, Madura
Sekilas Tentang
Kabupaten Sumenep
Sumenep (bahasa Madura: Songènèb) adalah sebuah kabupaten di
provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 2.093,45
km² dan populasi 1.041.915 jiwa. Ibu kotanya ialah Kota Sumenep.
Nama Songènèb sendiri dalam arti etimologinya merupakan
Bahasa Kawi / Jawa Kuno yang jika diterjemahkan mempunyai makna sebagai
berikut :
Kata “Sung” mempunyai arti sebuah relung/cekungan/lembah,
dan kata “ènèb” yang berarti endapan yang tenang,
maka jika diartikan lebih dalam lagi Songènèb / Songennep
(dalam bahasa Madura) mempunyai arti "lembah/cekungan yang tenang".
Penyebutan Kata Songènèb sendiri sebenarnya sudah populer
sejak Kerajaan Singosari sudah berkuasa atas tanah Jawa, Madura dan Sekitarnya,
seperti yang telah disebutkan dalam kitab Pararaton tentang penyebutan daerah
"Sumenep" pada saat sang Prabu Kertanegara mendinohaken (menyingkirkan)
Arya Wiraraja (penasehat kerajaan dalam bidang politik dan pemerintahan) ke
Wilayah Sumenep, Madura Timur pada tahun 1926 M
Lokasi Wisata Di
Sumenep
- Musium Keraton Sumenep II (satu-satunya Keraton dengan bukti sejarah paling lengkap dan terawat baik, asli dan tanpa polesan, mengalahkan keraton jogja dan solo)
- Pantai Lombang (Dihiasi dengan deretan Pohon Cemara Udangnya, hanya terdapat di indonesia dan cina)
Siapa yang
tidak tahu dengan pantai Lombang. Pantai ini sering disamakan dengan pantai
Kuta di Bali. Meski tidak seramai di Bali, pantai ini adalah pantai
satu-satunya di dunia yang ditumbuhi cemara udang. Terletak di kecamatan
Batang-batang, wisatawan bisa menyewa kuda untuk sekadar menikmati sunset di
pantai berpasir putih ini.
- Pantai Slopeng (selalu ramai dengan wisatawan yang mandi pada hamparan pantai dengan pasir putihnya)
Beberapa
mungkin sudah mengetahui pantai Slopeng. Dengan lambaian daun kelapa yang
menjulang tinggi memberikan kesan tersendiri bagi setiap pengunjung yang
datang. Meski sudah terkenal, tapi tidak banyak turis yang datang.
- Masjid Jami Sumenep (Masjid yang dibangun tahun 1763, Termasuk Masjid Tertua Di Indonesia)
- Pantai Badur. Pantai ini ngga ada bedanya dengan pantai-pantai yang lain di Sumenep. Namun, konon hanya orang-orang kerajaan yang boleh mengunjungi pantai ini. Tertarik datang kesini? Ajaklah warga setempat, niscaya bisa masuk ke pantai indah ini.
- Island Resort (wisata kepulauan dengan deretan pulau nan indahnya sejak dari pulau kangean, sapudi, raas, puteran, gili labak, mamburit, genteng, gili iyang, pulau raja, dll)
Pantai Saebus
di pulau Kangean. Untuk mencapai ke pulau ini harus mengikuti kapal yang hanya
beroperasi setiap dua minggu sekali, itupun jika cuaca sangat bagus. Tapi Kangean menyimpan surga yang tersembunyi berupa
pantai-pantai cantik.
- Wisata pulau juga terkenal dengan Ayam Bekisar dengan warna-warni nan eksotik (hasil penyilangan ayam hutan dengan ayam kampung) dan ukiran kayu Jati buat buah tangan.
- Pulau Sapeken. Pulau ini memiliki pantai dengan batu-batu besar di pinggirnya. Meski bentuknya tidak sama dengan pantai di Belitong, tetapi cukup memberikan kesan tersendiri mengunjungi satu pulau cantik di gugusan kepulauan Sumenep ini.
- Taman Wisata Pulau Mamburit (bagi wisatawan yang hobi Menyelam dan menikmati keindahan alam bawah Laut, selain itu digunakan untuk wind surfing berskala nasional dan Internasional)
Pulau Mamburit
di Sumenep juga memberikan pemandangan yang luar biasa cantik. Suasananya
mengingatkan kita akan pantai-pantai di Lombok.
- Panorama Taman Laut Pulau Gili Labak (Foto Perjalanan), terletak antara Pulau Gili Genting dan Pulau Puteran (biasa digunakan untuk olahraga Bahari, Selam Dasar (Snorkling/ diving), dan Selam Profesional ( scuba diving ))
Gili Labak.
Pulau kecil ini mempunyai pantai indah yang masih asri. Air lautnya masih biru
dan begitu jernih. Cocok untuk melakukan snorkling di tempat ini.
2. Kabupaten Pamekasan
Logo Kabupaten Pamekasan
- Tempat Wisata Di Pamekasan, Madura
Sekilas Tentang Kabupaten Pamekasan
Kabupaten Pamekasan adalah sebuah kabupaten di Pulau Madura,
Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibukotanya adalah Pamekasan. Kabupaten ini
berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Selat Madura di selatan, Kabupaten
Sampang di barat, dan Kabupaten Sumenep di timur.
Kabupaten Pamekasan terdiri atas 13 kecamatan, yang dibagi
lagi atas 178 desa dan 11 kelurahan. Pusat pemerintahan di Kecamatan Pamekasan.
Lokasi Wisata di
Kabupaten Pamekasan
- Api Abadi atau Api Tak kunjung Padam, Lebih menarik saat Malam dengan bara Apinya (pernah menjadi tempat pengambilan API PON (Pekan Olaharaga Nasional) tahun 1992)
- Pantai Talang Siring, dengan potensi hasil lautnya berupa ikan teri, petis, dan rumput laut yang menjanjikan.
- Pantai Jumiang.
Sama seperti
Bangkalan dan Sampang, Pamekasan tidak memiliki banyak wisata pantai. Mungkin
hanya Pantai Jumiang dan pantai Talang Siring yang sering dikunjungi wisatawan.
Keduanya memberikan keindahan pantai khas Madura. Sepi dan masih alami.
- Goa Gentong (terdapat lembah Ngarai di luarnya; STALAGTIT dan STALAGMIT di dalam Goa nya)
- Arena Pancing di Pelabuhan Branta (Tlanakan)
- Bumi Perkemahan dan Agro Wisata di Perbukitan Waru Timur (pagentanan)
- Keindahan Monumen Arek Lancor Di malam hari (terletak di pusat kota/Alun-alun Kota Pamekasan)
- Vihara Avalokitesvara, Vihara Terbesar Kedua di Pulau Jawa (terletak di Kecamatan Galis, berdekatan dengan pantai Talang Siring)
- Agro Wisata di Desa Klampar
3. Kabupaten Sampang
Logo Kabupaten Sampang
- Tempat Wisata Di Sampang, Madura
Sekilas Tentang
Kabupaten Sampang
Sampang adalah sebuah kabupaten di Madura yang ada di
sebelah utara bagian timur dari pulau Jawa.
Sejarah kuno Sampang hanya dikenal dari beberapa prasasti
dengan Sangkala candra. Dalam tradisi Jawa, adalah suatu representasi visual
yang berbunyi hukuman empat kata yang masing-masing menghasilkan angka. Ini
memberikan makna tanggal secara penanggalan Saka.
Pertama candra Sangkala ditemukan di situs Sumur Daksan di
desa Dalpenang, membaca angka 757 Saka atau 835 Masehi itu menandakan adanya
komunitas kaum Budha yang dipimpin oleh Resi (guru spiritual).
Lokasi Wisata di Kabupaten
Sampang
- Pantai Camplong (di pinggiran Jalan Raya Utama Sampang, lengkap dengan Hotel, Rumah makan dan Kolam Renangnya)
Sampang mempunya pantai Camplong di
pesisir selatang. Setiap wisatawan yang akan pergi ke Pamekasan dan Sumenep
melewati sisi selatan Madura pasti akan melewati pantai Camplong. Di dalam
kompleks pantai, sudah terdapat hotel dengan nama yang sama hotel Camplong akan
menjadi tempat singgah sementara untuk berwisata ke pantai ini.
- Pantai Nipah (masih tetap perawan dan jarang di explore oleh manusia, banyak dihuni oleh sekawanan Kera)
- Air Terjun Toroan (mengucurkan air langsung ke pantai Laut Jawa, masih perawan)
- Makam Ratu Ebu di Madegan
- Waduk Klampis di Kecamatan Kedundung
4. Kabupaten Bangkalan
Logo Kabupaten Bangkalan
- Tempat Wisata Di Bangkalan, Madura
Sekilas Tentang Kabupaten Bangkalan
Kabupaten Bangkalan adalah sebuah kabupaten di Pulau Madura,
Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibukotanya adalah Bangkalan. Kabupaten ini
terletak di ujung paling barat Pulau Madura, berbatasan dengan Laut Jawa di
utara, Kabupaten Sampang di timur serta Selat Madura di selatan dan barat.
Pelabuhan Kamal merupakan pintu gerbang Madura dari Jawa,
dimana terdapat layanan kapal ferry yang menghubungkan Madura dengan Surabaya
(Pelabuhan Ujung). Saat ini telah dibangun Jembatan Suramadu (Surabaya-Madura)
yang saat ini adalah jembatan terpanjang dan terbesar di Indonesia. Bangkalan
merupakan salah satu kawasan perkembangan Surabaya serta tercakup dalam lingkup
Gerbangkertosusila.
Kabupaten Bangkalan terdiri atas 18 kecamatan yang dibagi
lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan di Kecamatan
Bangkalan.
Lokasi Wisata di Kabupaten
Bangkalan :
- Makam Pasarean Syaichona Kholil (Selalu ramai
dikunjungi wisatawan dari luar Pulau Madura)
Masjid Syaichona Kholil
- Aer Mata Ibu di Arosbaya (Makam Para Raja
Ratusan Tahun Silam)
- Pantai Rongkang (di Kecamatan Kwanyar Barat)
Di bagian selatan Bangkalan, tepatnya di
kecamatan Kwanyar terdapat sebuah pantai karang yang diberi nama pantai
Rongkang. Pantai ini menyajikan pemandangan jembatan Suramadu dari kejauhan.
Menjadi hiburan tersendiri berfoto bersama keluarga dengan latar belakang
jembatan Suramadu.
- Pantai Sembilangan (dengan mercusuar peninggalan belanda)
- Sentra Kerajinan Batik Madura di Tanjung Bumi
(sudah terkenal hingga ke Luar Negeri dan
seringnya diekspor)
- Sumber Mata Air Kolla Langgundih (tetap Tawar meski di dekat laut, dan tidak pernah kering meski di puncak Kemarau)
Bangkalan sebenarnya mempunyai beberapa
pantai menarik. Kecamatan Tanjung Bumi mempunyai pantai Siring Kemuning. Pantai
ini menjorok ke barat, menyaksikan sunset tentu akan menjadi pemandangan yang
begitu romantis.
B. Senjata Tradisional di Madura
Celurit
Celurit atau clurit atau dalam bahasa Madura biasa disebut Arek, bagi masyarakat Madura, tak dapat dipisahkan
dari budaya dan tradisi mereka hingga hari ini. Senjata tradisional berbentuk
melengkung seperti bulan sabit. Bilah inilah yang menjadi ciri khas senjata
tradisional ini. Senjata tradisional yang memiliki bilah serupa celurit ialah
kerambit asal Sumatera, arit dari Jawa, dan kujang dari Jawa Barat.
Berdasarkan bentuk bilahnya, celurit dapat dibedakan menjadi dua, yaitu clurit kembang turi dan clurit wulu pitik/bulu ayam. Sedangkan untuk ukuran, celurit dibagi menjadi lima ukuran. Dari ukuran 5 (yang paling kecil) sampai ukuran 1 (yang paling besar).
Pada umumnya celurit memiliki hulu (pegangan/gagang) yang terbuat dari kayu. Kayu yang digunakan untuk hulu cukup beraneka ragam, misalnya kayu kembang, kayu stingi, kayu jambu klutuk, kayu temoho, dan kayu lainnya. Terdapat tali diujung hulunya yang pnjangnya berkisar 10 sampai 15 cm yang berguna untuk ngegantung atau mengikat clurit. Ulir atau cerukan biasanya terdapat pada bagian ujung hulu. Biasanya kedalaman ulir tersebut mencapai 1 sampai 2 cm.
Sarung celurit sendiri terbuat dari kulit. Masyarakat Madura biasanya menggunakan kulit kerbau yang tebal atau kulit sapi atau bisa juga kulit lainnya. Sarung Kulit disesuaikan dengan bentuk dari celurit itu sendiri, yaitu berbentuk sabit. Sarung celurit juga memiliki ikatan pada ujungnya dekat dengan gagang sebagai pengaman. Untuk mempermudah dalam mencabut celurit dari sarungnya, maka celurit hanya dijahir 3/4-nya saja.
Bahan stenless biasa digunakan sebagai bahan pembuatan bilah celurit. Bahan tersebut memiliki kualitas yang bagus dibandingkan dengan bahan lainnya atau bisa juga menggunakan besi bekas rel kereta api, besi jembatan, besi mobil untuk kualitas yang paling bagus. Sedangkan untuk kualitas rendah menggunakan baja atau besi biasa. Bagian bilahnya dibuat menembus sampai ujung untuk melekatkan dengan kuat bilah pada gagangnya.
Kini, masyarakat Madura masih memandang celurit sebagai senjata yang tak terlepas dari kehidupan sehari-hari. Tak heran bila pusat kerajinan senjata tajam itu banyak bertebaran di Pulau Madura. Misalnya, desa kecil bernama Peterongan, Kecamatan Galis, sekitar 40 kilometer dari Kabupaten Bangkalan. Di sana, sebagian besar penduduk menggantungkan hidupnya sebagai pandai besi pembuat arit dan celurit. Keahlian mereka adalah warisan leluhur sejak ratusan tahun lampau.
Celurit dikerjakan seorang pandai besi. Padai besi biasanya berpuasa sebelum mengerjakan sebilah celurit. Bahkan setiap pada bulan Maulid, di bengkel pandai besi dilakukan ritual kecil. Ritual ini disertai sesajen berupa ayam panggang, nasi, dan air bunga. Sesajen itu kemudian didoakan di mushola. Baru setelah itu, air bunga disiramkan ke bantalan tempat menempa besi. Diyakini kalau ada yang melanggar (mengganggu), ia akan mendapatkan musibah sakit- sakitan. Orang-orang dilarang untuk melangkahi apalagi menduduki tombuk atau bantalan penempa besi.
Memilih besi yang diinginkan menjadi awal pembuatan celurit. Jika menginginkan celurit yang berkualitas terbaik digunakan besi rel atau besi mobil/jeep. Batangan besi pilihan itu tersebut kemudian dibelah dengan ditempa berkali-kali untuk mendapatkan lempengannya. Setelah memperoleh lempengan yang diinginkan, besi pipih itu lantas dipanaskan dengan suhu yang tinggi.
Logam yang telah membara itu lalu ditempa berulang kali sampai membentuk lengkungan sesuai dengan jenis celurit yang diinginkan. Penempaan dilakukan dengan ketelitian. Setelah mencapai kelengkungan yang diinginkan, clurit digerinda dan haluskan bilahnya. Setelah dimasukkan atau ditancapkan ke gagang yang telah disiapkan terlebih dahulu. Kemudian diteruskan dengan memberikan ikatan tali pada gagang tersebut. Terakhir bilah yang sudah jadi dibuatkan sarungnya dengan menggunakan kulit kerbau atau sapi dan telah diukir, di mana ukurana sarung disesuaikan dengan bentuk bilah tersebut. Lama waktu pengerjaan memakan waktu dua sampai empat hari.
Carok belum dikenal pada zaman Cakraningrat (abad ke-12M), Joko Tole (abad ke-17M) dan Panembahan Semolo. Ketika itu, seseorang membunuh dengan menggunakan keris atau pedang untuk membela kehormatannya. Masyarakat Madura meyakini bahwa celurit berasal dari legenda pak Sakera atau Sekerang, yaitu seorang mandor tebu asal Pasuruan, Jawa Timur. Ia menjadi salah satu tokoh perlawanan terhadap penjajahan Belanda. Menurut cerita, ia tidak pernah melepaskan celurit jauh darinya. Ia selalu memakainya untuk kehidupan sehari-hari atau biasa digunakan untuk alat pertanian atau perkebunan. Sakera berasal dari kalangan santri dan seorang muslim yang taat.
Sakera melakukan perlawanan atas penindasan penjajah. Pada akhirnya ia tertangkap dan dihukum gantung di Pasuruan, Jawa Timur. Beliau dimakamkan di Kota Bangil atau tepatnya di wilayah Bekacak, Kelurahan Kolursari. Tindakan penjajah yang menghukum gantung Sakera menyulut kemarahan orang-orang Madura. Mereka mulai berani melakukan perlawanan pada penjajah dengan senjata yang biasa digunakan Sakera, yaitu celurit. Sejak saat itu, celurit disimbolkan sebagai alat perlawanan, simbol harga diri.
Berdasarkan bentuk bilahnya, celurit dapat dibedakan menjadi dua, yaitu clurit kembang turi dan clurit wulu pitik/bulu ayam. Sedangkan untuk ukuran, celurit dibagi menjadi lima ukuran. Dari ukuran 5 (yang paling kecil) sampai ukuran 1 (yang paling besar).
Pada umumnya celurit memiliki hulu (pegangan/gagang) yang terbuat dari kayu. Kayu yang digunakan untuk hulu cukup beraneka ragam, misalnya kayu kembang, kayu stingi, kayu jambu klutuk, kayu temoho, dan kayu lainnya. Terdapat tali diujung hulunya yang pnjangnya berkisar 10 sampai 15 cm yang berguna untuk ngegantung atau mengikat clurit. Ulir atau cerukan biasanya terdapat pada bagian ujung hulu. Biasanya kedalaman ulir tersebut mencapai 1 sampai 2 cm.
Sarung celurit sendiri terbuat dari kulit. Masyarakat Madura biasanya menggunakan kulit kerbau yang tebal atau kulit sapi atau bisa juga kulit lainnya. Sarung Kulit disesuaikan dengan bentuk dari celurit itu sendiri, yaitu berbentuk sabit. Sarung celurit juga memiliki ikatan pada ujungnya dekat dengan gagang sebagai pengaman. Untuk mempermudah dalam mencabut celurit dari sarungnya, maka celurit hanya dijahir 3/4-nya saja.
Bahan stenless biasa digunakan sebagai bahan pembuatan bilah celurit. Bahan tersebut memiliki kualitas yang bagus dibandingkan dengan bahan lainnya atau bisa juga menggunakan besi bekas rel kereta api, besi jembatan, besi mobil untuk kualitas yang paling bagus. Sedangkan untuk kualitas rendah menggunakan baja atau besi biasa. Bagian bilahnya dibuat menembus sampai ujung untuk melekatkan dengan kuat bilah pada gagangnya.
Kini, masyarakat Madura masih memandang celurit sebagai senjata yang tak terlepas dari kehidupan sehari-hari. Tak heran bila pusat kerajinan senjata tajam itu banyak bertebaran di Pulau Madura. Misalnya, desa kecil bernama Peterongan, Kecamatan Galis, sekitar 40 kilometer dari Kabupaten Bangkalan. Di sana, sebagian besar penduduk menggantungkan hidupnya sebagai pandai besi pembuat arit dan celurit. Keahlian mereka adalah warisan leluhur sejak ratusan tahun lampau.
Celurit dikerjakan seorang pandai besi. Padai besi biasanya berpuasa sebelum mengerjakan sebilah celurit. Bahkan setiap pada bulan Maulid, di bengkel pandai besi dilakukan ritual kecil. Ritual ini disertai sesajen berupa ayam panggang, nasi, dan air bunga. Sesajen itu kemudian didoakan di mushola. Baru setelah itu, air bunga disiramkan ke bantalan tempat menempa besi. Diyakini kalau ada yang melanggar (mengganggu), ia akan mendapatkan musibah sakit- sakitan. Orang-orang dilarang untuk melangkahi apalagi menduduki tombuk atau bantalan penempa besi.
Memilih besi yang diinginkan menjadi awal pembuatan celurit. Jika menginginkan celurit yang berkualitas terbaik digunakan besi rel atau besi mobil/jeep. Batangan besi pilihan itu tersebut kemudian dibelah dengan ditempa berkali-kali untuk mendapatkan lempengannya. Setelah memperoleh lempengan yang diinginkan, besi pipih itu lantas dipanaskan dengan suhu yang tinggi.
Logam yang telah membara itu lalu ditempa berulang kali sampai membentuk lengkungan sesuai dengan jenis celurit yang diinginkan. Penempaan dilakukan dengan ketelitian. Setelah mencapai kelengkungan yang diinginkan, clurit digerinda dan haluskan bilahnya. Setelah dimasukkan atau ditancapkan ke gagang yang telah disiapkan terlebih dahulu. Kemudian diteruskan dengan memberikan ikatan tali pada gagang tersebut. Terakhir bilah yang sudah jadi dibuatkan sarungnya dengan menggunakan kulit kerbau atau sapi dan telah diukir, di mana ukurana sarung disesuaikan dengan bentuk bilah tersebut. Lama waktu pengerjaan memakan waktu dua sampai empat hari.
Carok belum dikenal pada zaman Cakraningrat (abad ke-12M), Joko Tole (abad ke-17M) dan Panembahan Semolo. Ketika itu, seseorang membunuh dengan menggunakan keris atau pedang untuk membela kehormatannya. Masyarakat Madura meyakini bahwa celurit berasal dari legenda pak Sakera atau Sekerang, yaitu seorang mandor tebu asal Pasuruan, Jawa Timur. Ia menjadi salah satu tokoh perlawanan terhadap penjajahan Belanda. Menurut cerita, ia tidak pernah melepaskan celurit jauh darinya. Ia selalu memakainya untuk kehidupan sehari-hari atau biasa digunakan untuk alat pertanian atau perkebunan. Sakera berasal dari kalangan santri dan seorang muslim yang taat.
Sakera melakukan perlawanan atas penindasan penjajah. Pada akhirnya ia tertangkap dan dihukum gantung di Pasuruan, Jawa Timur. Beliau dimakamkan di Kota Bangil atau tepatnya di wilayah Bekacak, Kelurahan Kolursari. Tindakan penjajah yang menghukum gantung Sakera menyulut kemarahan orang-orang Madura. Mereka mulai berani melakukan perlawanan pada penjajah dengan senjata yang biasa digunakan Sakera, yaitu celurit. Sejak saat itu, celurit disimbolkan sebagai alat perlawanan, simbol harga diri.
C.
Hiburan atau Perlombaan di
Madura
1. Kerapan Sapi
Kerapan sapi merupakan istilah untuk
menyebut perlombaan pacuan sapi yang berasal dari Pulau
Madura, Jawa
Timur. Pada perlombaan ini, sepasang sapi yang menarik semacam kereta dari
kayu (tempat joki berdiri dan mengendalikan pasangan sapi tersebut) dipacu
dalam lomba adu cepat melawan pasangan-pasangan sapi lain. Trek pacuan tersebut
biasanya sekitar 100 meter
dan lomba pacuan dapat berlangsung sekitar sepuluh detik sampai satu menit.
Karapan Sapi merupakan budaya asli dari
tanah Madura yang sudah dikenal sejak abad ke-14 M. Pada zaman dahulu sapi
merupakan satu-satunya alat Transportasi tercepat yang ada di Madura dan banyak
digunakan oleh masyarakat , khususnya masyarakat elite atau
kerajaan. Karapan Sapi ini merupakan salah satu contoh budaya dan
hiburan bagi masyarakat Madura yang telah turun temurun dilaksanakan.
Beberapa kota di Madura
menyelenggarakan karapan sapi pada bulan Agustus dan September
setiap tahun, dengan pertandingan final pada akhir September atau Oktober di eks
Kota Karesidenan, Pamekasan untuk memperebutkan Piala Bergilir Presiden.
Pelaksanaan Kerapan Sapi
Pelaksanaan Karapan Sapi dibagi dalam empat
babak, yaitu :
babak pertama, seluruh sapi diadu kecepatannya
dalam dua pasang untuk memisahkan kelompok menang dan kelompok kalah. Pada
babak ini semua sapi yang menang maupun yang kalah dapat bertanding lagi sesuai
dengan kelompoknya.
Babak kedua atau babak pemilihan kembali,
pasangan sapi pada kelompok menang akan dipertandingkan kembali, demikian sama
halnya dengan sapi-sapi di kelompok kalah, dan pada babak ini semua pasangan
dari kelompok menang dan kalah tidak boleh bertanding kembali kecuali beberapa
pasang sapi yang memempati kemenangan urutan teratas di masing-masing kelompok.
babak Ketiga atau semifinal, pada babak ini
masing sapi yang menang pada masing-masing kelompok diadu kembali untuk
menentukan tiga pasang sapi pemenang dan tiga sapi dari kelompok kalah.
Pada babak keempat atau babak final, diadakan
untuk menentukan juara I, II, dan III dari kelompok kalah.
Biasanya diiringi oleh lagu dengan judul
Kerraban Sape
2. Kerapan Kelinci
VIDEO LOMBA KERAPAN KELINCI
Kerapan sapi sering diadakan di Madura, Jawa Timur, sebagai hiburan. Namun karena terasa mahal, sebagai alternatif warga Sampang, Madura menggelar karapan kelinci.
Agar kelinci bisa berlari kencang, pemilik kelinci bersama pendukungnya membunyikan kaleng bekas. Kaleng berisi batu kerikil agar si kelinci kaget dan berlari lebih kencang.
Pada awal lomba, dua ekor kelinci diadu kecepatannya. Sedangkan pada putaran final, kelinci yang diadu tiga ekor. Kelinci yang tiba di garis finis tercepat akan keluar sebagai juara.
Untuk mendapatkan kelinci bagus, biasanya kelinci dicari di daerah perbukitan. Di tempat seperti itu kelinci biasanya berlari kencang dan gesit. Seekor kelinci jenis ini dijual seharga Rp 50 ribu. Harga ini dua kali lipat lebih mahal dari harga kelinci biasa. Dan jika sudah memiliki kecepatan berlari harga kelinci karapan bisa mencapai dua juta rupiah hingga tiga juta rupiah
D. Makanan Khas Madura
1.
Sate
Seperti
yang kita ketahui, Sate Madura sangatlah terkenal sebagai makanan khas Madura.
Siapa yang belum makan sate madura sebaiknya harus segera mencoba makanan khas
Madura yang satu ini. Sate dengan bumbu kacangnya sangatlah manis, gurih, dan
lezat. Daging sate yang digunakan juga bervariasi, bisa menggunakan daging
kambing, daging sapi, dan daging ayam. Bila Anda menyukai rasa pedas dan gurih,
Anda dapat mencampurkan sambal yang juga disediakan kedalam bumbu kacang sate
Anda. Sate akan menjadi komplit bila dimakan bersama dengan potongan lontong.
Kini Anda tidaklah sulit dalam mencari sate madura, karena sate madura juga
dapat di jumpai di berbagai wilayah di Indonesia. Rasanya yang lezat tidak akan
membuat Anda bosan setiap kali menyantapnya.
Tidak hanya sate Madura yang ini saja yang terkenal, sate madura yang lain yang terkenal sebagai makanan khas madura adalah Sate Lalat atau yang biasa disebut “Sate Laler”. Mungkin Anda akan salah sangka dan mengira bahwa sate tersebut menggunakan lalat sebagai makanan utamanya, namun kenyataannya tidak seperti itu. Makanan khas madura yang satu ini tidak menggunakan lalat di bagian apapun dalam proses memasaknya, melainkan menggunakan daging kambing atau daging ayam yang dipotong kecil-kecil seperti ukuran lalat sehingga sate ini disebut dengan sate lalat karena menyerupai ukuran lalat. Rasa sate ini juga gurih dan lezat, sehingga Anda patut mencoba makanan khas madura yang satu ini!
Tidak hanya sate Madura yang ini saja yang terkenal, sate madura yang lain yang terkenal sebagai makanan khas madura adalah Sate Lalat atau yang biasa disebut “Sate Laler”. Mungkin Anda akan salah sangka dan mengira bahwa sate tersebut menggunakan lalat sebagai makanan utamanya, namun kenyataannya tidak seperti itu. Makanan khas madura yang satu ini tidak menggunakan lalat di bagian apapun dalam proses memasaknya, melainkan menggunakan daging kambing atau daging ayam yang dipotong kecil-kecil seperti ukuran lalat sehingga sate ini disebut dengan sate lalat karena menyerupai ukuran lalat. Rasa sate ini juga gurih dan lezat, sehingga Anda patut mencoba makanan khas madura yang satu ini!
2.
Rujak Cingur
Rujak cingur merupakan makanan khas dari pulau
garam madura Indonesia. Selain itu Rujak cingur ini memiliki cita rasa yang
sangat istimewa. Kelezatan tradisionalnya sangat merasa.
Kenikmatan kacang-kacang yang telah
dihaluskan diatas cuek tradisional menambah aroma keharuman yang sangat nikmat.
Terdapat keuinikan dalam rujak cingur ini yakni, dengan ditambahi lidah sapi
yang sudah diolah sebelum dicampurkan dengan rujak tersebut. Maka dari itu
rujak ini dinamakan sebagai rujak cingur. Anda dapat menemukan Rujak Cingur ini
di madura dan ada juga para orang-orang madura yang menjual rujak cingur ini
diluar pulau madura.
3.
Soto Madura
Soto madura ini sangat beda sekali
dengan soto jawa atau soto yang biasanya, kenapa? Ciri khasnya terletak pada
kuah. Kuah pada soto biasa lainnya biasanya memakai santan. Tapi soto madura
daerah sumenep kuahnya tidak memakai santan, tapi kuah yang lumayan jernih.
Bukan hanya itu semua bahannya untuk soto ini haruslah digoreng dulu, bukan
bahan mentah atau godokan. Lebih lengkapnya proporsi soto ini berupa lontong
atau ketupat yang sudah dipotong lalu ditaburi bawang goreng, bawang goreng,
cambah goreng, kentang goreng, bawang pri goreng, lalu ditambah kuah kaldu
jernih yang bercampur daging ayam atau sapi. Soto ini biasanya dimakan dengan
pelengkap kecap manis, sambal, dan jeruk nipis. Orang-orang madura suka memasak
soto ini ketika merayakan hari raya ketupat atau idul Adha.
4.
Kaldu Daging
Kaldu sumenep juga lain dari
kaldu-kaldu lainnya karena bahan dasarnya adalah kacang hijau. Unik khan? Iya
kacang hijau ini yang biasa dibuat bubur kacang hijau di jawa, di madura
penduduk setempat mengolahnya menjadi kaldu yang dicampur dengan daging. Pasti
ketagihan deh. Apalagi dagingnya udah diirisin kecil-kecil. Anehnya aku yang
gak suka makan kacang hijau seperti bubur atau isinya onde-onde, ternyata aku
suka yang namanya kaldu ini. Lebih enak lagi kalau dimakan hangat-hangat,
campur kecap, korket (gorengan singkong olahan madura) sama sambel.
5.
Nasi Serpang
Makanan ini diracik berdasarkan resep
masakan para leluhur warga Bangkalan Madura. Nasi Serpang merupakan masakan
paduan dari bahan makanan segala penjuru. Maksudnya dari penjuru daratan,
pantai sampai dengan lautan. Dari ikan laut sampai daging hewan daratan. Bahan
makanan yang dimaksud, antara lain:
• Nasi
• Pepes ikan tongkol
• Kerang dimasak sambal goreng
• Soun bumbu kecap
• Telor asin masir
• Sambal terasi
• Kerupuk rambak bumbu rujak
• Dendeng daging sapi madura
• Kripik paru
• Rempeyek ikan teri dan kacang
Bagaimana? Lauknya colour full kan? Inilah Kekhasan Nasi Serpang. Satu lagi kekhasan Nasi Serpang, yaitu nyaris tak ada sayur yang nongol di belantara lauk pauknya. Hal ini juga akan Anda jumpai hampir di setiap masakan made in Madura, seperti sate madura, soto madura, dan juga Topa Ladha (Makanan yang dibuat dari topa atau lontong yang sudah jadi kemudian di potong-potong menjadi bagian yang lebih kecil. Setelah itu topa ditambah oleh patheh (kelapa urut) dan diberi sambhel (sambhel dalam bahasa madura adalah bumbu khas untuk sebuah makanan).
• Nasi
• Pepes ikan tongkol
• Kerang dimasak sambal goreng
• Soun bumbu kecap
• Telor asin masir
• Sambal terasi
• Kerupuk rambak bumbu rujak
• Dendeng daging sapi madura
• Kripik paru
• Rempeyek ikan teri dan kacang
Bagaimana? Lauknya colour full kan? Inilah Kekhasan Nasi Serpang. Satu lagi kekhasan Nasi Serpang, yaitu nyaris tak ada sayur yang nongol di belantara lauk pauknya. Hal ini juga akan Anda jumpai hampir di setiap masakan made in Madura, seperti sate madura, soto madura, dan juga Topa Ladha (Makanan yang dibuat dari topa atau lontong yang sudah jadi kemudian di potong-potong menjadi bagian yang lebih kecil. Setelah itu topa ditambah oleh patheh (kelapa urut) dan diberi sambhel (sambhel dalam bahasa madura adalah bumbu khas untuk sebuah makanan).
6.
Rujak Petis
Petis adalah hasil
olahan dari kaldu hasil laut seperti ikan,udang atau Lorjuk (kerang bambu) yang
di tambah dengan bumbuh dan rempah yang membuatnya semakin lezat. Biasanya Rujak Petis ini berisi beberapa
macam buah seperti bengkoang, kedondong, mentimun, jambu
monyet, dan nanas.
Dari segi komposisi isi tidak ada perbedaan antara
Rujak Ulek Surabaya dan Rujak Ulek Madura. Tapi dari segi bumbu, yang mana hal tersebut
termasuk hal yang mendasar dan absolut mutlak, maka secara visual saja terlihat
perbedaanya. Apalagi jika kita bicara soal rasa.
Perbedaan absolut dan mendasar karena penggunaan
petis. Rujak Madura menggunakan petis Madura yang berbahan dasar ikan. Karena
bahan dasarnya beda maka warna dan rasapun beda. Warna petis ikan adalah coklat
beragam dari coklat muda hingga coklat yang agak tua. Citarasanyapun lebih asin
dan tidak ada gradasi manis seperti petis
udang. Karena memang udang sendiri memiliki gradasi rasa manis.
Uniknya, rujak corek ini disajikan
dengan hanya timun sebagai bahan utamanya. Timun ini diambil bagian tengahnya
sehingga bagian tengahnya bolong. Bolongan ini dijadikan tempat bumbu rujak
ini. Bumbunya tidak jauh berbeda dengan rujak-rujak madura pada umumnya. Yang
membedakan ialah dalam rujak corek ini diberi campuran biji timun yang diambil
dari hasil “kerokan” bagian tengah timun tadi. Rasanya sangat unik dan pantas
anda coba. Sangat enak bila disajikan bersama es campur. Harganyapun tidak
mahal, hanya sekitar Rp. 1.000, anda sudah bisa menikmati nikmatnya rujak yang
satu ini.
Rujak corek ini hanya bisa ditemukan
di daerah Pamekasan-Madura. Hampir seluruh dusun, desa, dan kecamatan di
Pamekasan dapat ditemui rujak corek ini. Namun tidak dapat ditemukan di
daerah-daerah lain di Madura kecuali di Pamekasan
E.
Jembatan Suramadu
Suramadu adalah jembatan terpanjang di
Asia Tenggara dan merupakan jembatan kebanggaan Nasional yang kokoh dengan
titik berat pada masyarakat Jawa Timur sebagai tuan rumah dengan keunikan
budayanya. Selain itu, jembatan ini menjadi landmark juga ikon nasional
provinsi Jawa Timur yang senantiasa terus membangun negeri.
Kota Bangkalan merupakan pintu masuk dari jembatan di sisi madura. Jadi, bagi Anda yang berkunjung atau sekedar ingin melancong ke jembatan suramadu atau Pulau Madura, jangan lupa untuk menyempatkan diri Anda berbelanja segala macam oleh–oleh dan kuliner khas Madura. Jembatan Suramadu memiliki nilai ekonomis tinggi karena menghubungkan Madura dengan daratan Jawa Timur, tepatnya Surabaya.
Kota Bangkalan merupakan pintu masuk dari jembatan di sisi madura. Jadi, bagi Anda yang berkunjung atau sekedar ingin melancong ke jembatan suramadu atau Pulau Madura, jangan lupa untuk menyempatkan diri Anda berbelanja segala macam oleh–oleh dan kuliner khas Madura. Jembatan Suramadu memiliki nilai ekonomis tinggi karena menghubungkan Madura dengan daratan Jawa Timur, tepatnya Surabaya.
Jika dulu penyebrangan
dari Madura ke Surabay harus dilakukan dengan feri selama hampir 2 jam
(termasuk prakiraan waktu antri di pelabuhan) maka sekarang hanya dalam 5 menit
anda sudah bisa mendaratkan kendaraan anda di Madura berkat Jembatan Suramadu.
Menurut saya, Jembatan Suramadu merupakan salah satu karya arsitektur terbaik
anak bangsa, bukan karena bentuknya melainkan karena manfaatnya yang saya
percaya akan membawa kebaikan bagi masyarakat. Dari beberapa cerita masyarakat
sekitar, semenjak didirikannya Jembatan Suramadu, kini banyak masyarakat, baik
dari Surabaya maupun luar Surabaya, semakin sering mengunjungi Madura.
F.
Lagu Daerah Madura
1.
Tanduk Majeng
2.
Ole Olang
3.
Waronjengan
4.
Reng Towah Ta’Pelak
5.
Anwar Ca
Madhureh
6.
Sukur
7.
Kerraben
Sape
8.
Kembang Malate
9.
Gai Bintang
10.
Lan Bulanan
11.
Ke’ Lesap
12.
Potre Madura
13.
Gambus Niser Smangken
14.
Akodung Pote
15.
Arrukban
16.
Diko Nyamannah
17.
Zamanta Lakaprah
18.
Busabu
19.
Polo Madure
20.
Compet Bulen
Laki-laki : Pakaian Sakera
Perempuan : Pakaian Marlena
Nama pakaian
Bagian atas : Baju Pesa’an.
Bagian bawah : Celana Gomboran.
Perlengkapan pakaian :
Bagian kepala :
Odheng santapan, bahan kain batik biasa, motif telaga Biru atau Storjoan, Warna merah soga. Ukuran sesuai dengan lingkar kepala si pemakai. seperti pada umumnya ikat kepala yang Bentuk berbentuk segitiga.
Odheng tapoghan, bahan kain batik biasa, motif bunga atau lidah api. warna merah soga, ukuran sesuai dengan lingkar kepala si pemakai. Bentuk : seperti pada umumnya ikut kepala yang berbentuk segitiga, hanya di bagian atas kepala tidak tertutup.
Odheng santapan, bahan kain batik biasa, motif telaga Biru atau Storjoan, Warna merah soga. Ukuran sesuai dengan lingkar kepala si pemakai. seperti pada umumnya ikat kepala yang Bentuk berbentuk segitiga.
Odheng tapoghan, bahan kain batik biasa, motif bunga atau lidah api. warna merah soga, ukuran sesuai dengan lingkar kepala si pemakai. Bentuk : seperti pada umumnya ikut kepala yang berbentuk segitiga, hanya di bagian atas kepala tidak tertutup.
Pakaian bagian atas :
Baju Pesa’an Bahan kain cina (dahulu) kain Lasteng tiu, atau Tetoron (sekarang), motif polos Warna hitam, ukuran serba longgar tidak pas badan, ukuran pinggang dan pipa celana lebar, menyerupai sarung bila dibentangkan, panjang celana sampai mata kaki. Adapun ciri khas dari celana Gomboran ini pada kelimannya yang lebar ± 15 cm. Bentuk seperti pada umumnya celana panjang biasa tetapi tidak memakai kolor.
Sarong Bahan : sarong Samarinda memakai bahan sutra sedang sarong plekat terbuat dari katun. Motif : ke-2 sarong bermotif kotak-kotak besar ± 5 cm, warna sarong samarinda berwarna menyolok memakai benang emas, sedang sarong plekat berwarna dasar putih dengan kotak-kotak berwarna biru atau hijau, ukuran seperti pada umumnya sarong yang lain. Bentuk : seperti pada umumnya sarong yang lain.
Ikat pinggang sabbuk katemang Raja atau sabbuk katemang kalep, bahan kulit sapi, motif polos, warna coklat atau hitam, ukuran seperti pada umumnya ikat pinggang yang lain, bentuk lebar ada kantung di depannya untuk menyimpan uang.
Baju Pesa’an Bahan kain cina (dahulu) kain Lasteng tiu, atau Tetoron (sekarang), motif polos Warna hitam, ukuran serba longgar tidak pas badan, ukuran pinggang dan pipa celana lebar, menyerupai sarung bila dibentangkan, panjang celana sampai mata kaki. Adapun ciri khas dari celana Gomboran ini pada kelimannya yang lebar ± 15 cm. Bentuk seperti pada umumnya celana panjang biasa tetapi tidak memakai kolor.
Sarong Bahan : sarong Samarinda memakai bahan sutra sedang sarong plekat terbuat dari katun. Motif : ke-2 sarong bermotif kotak-kotak besar ± 5 cm, warna sarong samarinda berwarna menyolok memakai benang emas, sedang sarong plekat berwarna dasar putih dengan kotak-kotak berwarna biru atau hijau, ukuran seperti pada umumnya sarong yang lain. Bentuk : seperti pada umumnya sarong yang lain.
Ikat pinggang sabbuk katemang Raja atau sabbuk katemang kalep, bahan kulit sapi, motif polos, warna coklat atau hitam, ukuran seperti pada umumnya ikat pinggang yang lain, bentuk lebar ada kantung di depannya untuk menyimpan uang.
Senjata terbagi atas
beberapa jenis :
Gelati cap garupu/ mata buatan Jerman. Bahan : besi baja Motif : polos Wama : warna besi baja. Ukuran : vang terpanjang 40 cm. Bentuk : seperti pisau dapur, pada umumnya hanya ujungnya runcing.
Piol adalah Gobang yang kecil Bahan : besi baja Motif : polos Warna : warna besi baja. Ukuran : pas dengan badan. Bentuk : seperti pisau dapur pada umumnya.
Arek/Sabit atau clurit, merupakan senjata kelas menengah Bahan : besi baja Motif : polos Warna : warna besi baja. Ukuran : beratnya rata-rata 450 gr. Bentuk : seperti sabit atau clurit pada umumnya. Are/sabit terbagi atas beberapa kelas.
Takabuan terbuat dari besi tempaan bermutu terbuat dari besi bekas keris sehingga pamornya tampak. motif polos, warna besi, ukuran paruhnya pas lengkung perut, bentuk melengkung seperti bulan sabit, namun agak lebar di bagian tengah dan tebal di punggungnya. Mata pisaunya (paruhnya) lebar dan kemudian mengecil ke arah ujungnya (ujungnya berbentuk lancip). Takabuan biasanya tidak bersarung kecuali yang berukuran kecil. Hanya bagian paruhnya yang ditutupi oleh sarung yang terbuat dari kulit atau rotan (Madura : Selotong).
Lancor ayam/bulu ayam atau Kembang toroy/kembang turi, bahan, loyang biasa hasil tempaan pandai besi, sedang gagangnya terbuat dari kayu sawo, motif polos , warna paruhnya berwarna besi dan gagangnya berwarna coklat, bentuk melengkung seperti ekor ayam jago, bagian paruhnya sempit, makin ke ujung makin runcing, gagangnya bulat panjang seperti bentuk Takabuan dan biasanya diberi paksei tembus agar lebih kuat, namun ada juga pakseinya yang tidak besi baja polos
Gobang Bahan besi baja, motif pada umumnya tembus, warna besi, ukuran lebih besar dari piol, bentuk : seperti pisau dapur.
Calo Montor merupakan senjata kelas berat, bahan besi bekas keris yang ditempa dan diberi warangan (racun). Motif polos, warna hitam (warna besi), bentuk seperti are tapi mempunyai gagang kayu yang panjang. Calo Montor, macamnya antara Lain :(1.) Amparan/Labasan Bahan Besi bekas keris yang ditempa dan diberi warangan. warna besi. Motif polos Ukuran beratnya rata-rata 11 ons. Bentuk seperti Calo Montor tetapi paruhnyamenghadap ke luar. (2.) Clonot Bahan motif polos Warna warna hitam besi Bentuk sama seperti Calo Montor tetapi paruhnya menghadap ke dalam.
Gelati cap garupu/ mata buatan Jerman. Bahan : besi baja Motif : polos Wama : warna besi baja. Ukuran : vang terpanjang 40 cm. Bentuk : seperti pisau dapur, pada umumnya hanya ujungnya runcing.
Piol adalah Gobang yang kecil Bahan : besi baja Motif : polos Warna : warna besi baja. Ukuran : pas dengan badan. Bentuk : seperti pisau dapur pada umumnya.
Arek/Sabit atau clurit, merupakan senjata kelas menengah Bahan : besi baja Motif : polos Warna : warna besi baja. Ukuran : beratnya rata-rata 450 gr. Bentuk : seperti sabit atau clurit pada umumnya. Are/sabit terbagi atas beberapa kelas.
Takabuan terbuat dari besi tempaan bermutu terbuat dari besi bekas keris sehingga pamornya tampak. motif polos, warna besi, ukuran paruhnya pas lengkung perut, bentuk melengkung seperti bulan sabit, namun agak lebar di bagian tengah dan tebal di punggungnya. Mata pisaunya (paruhnya) lebar dan kemudian mengecil ke arah ujungnya (ujungnya berbentuk lancip). Takabuan biasanya tidak bersarung kecuali yang berukuran kecil. Hanya bagian paruhnya yang ditutupi oleh sarung yang terbuat dari kulit atau rotan (Madura : Selotong).
Lancor ayam/bulu ayam atau Kembang toroy/kembang turi, bahan, loyang biasa hasil tempaan pandai besi, sedang gagangnya terbuat dari kayu sawo, motif polos , warna paruhnya berwarna besi dan gagangnya berwarna coklat, bentuk melengkung seperti ekor ayam jago, bagian paruhnya sempit, makin ke ujung makin runcing, gagangnya bulat panjang seperti bentuk Takabuan dan biasanya diberi paksei tembus agar lebih kuat, namun ada juga pakseinya yang tidak besi baja polos
Gobang Bahan besi baja, motif pada umumnya tembus, warna besi, ukuran lebih besar dari piol, bentuk : seperti pisau dapur.
Calo Montor merupakan senjata kelas berat, bahan besi bekas keris yang ditempa dan diberi warangan (racun). Motif polos, warna hitam (warna besi), bentuk seperti are tapi mempunyai gagang kayu yang panjang. Calo Montor, macamnya antara Lain :(1.) Amparan/Labasan Bahan Besi bekas keris yang ditempa dan diberi warangan. warna besi. Motif polos Ukuran beratnya rata-rata 11 ons. Bentuk seperti Calo Montor tetapi paruhnyamenghadap ke luar. (2.) Clonot Bahan motif polos Warna warna hitam besi Bentuk sama seperti Calo Montor tetapi paruhnya menghadap ke dalam.
Alas kaki : Terompah bahan
kulit sapi, ukuran sesuai dengan ukuran kaki si pemakai, bentuk
terbuka tetapi di bagian ujung depan dan belakang terdapat suatu tali sebagai
penjapit yang terbuat dari bahan sama. Fungsi alat penjepit ini untuk pengikat
antara ibu jari dengan jari yang lain.
Cara memakai pakaian: mula-mula dikenakan celana
Gomboran. Caranya setelah ke dua kaki masuk ke kaki celana, kemudian bagian
atas celana dilipat ke kiri lalu ke kanan. Setelah itu dilipat ke arah perut
dan digu- lung dari atas seperti halnya memakai sarong, sampai panjang celana
menjadi 3/4. Sebagai penguat celana memakai sabbuk Katemang Raja (bagi orang
kaya) atau sabbuk katcmang kalep. Ke- mudian untuk bagian atasnya dipakai baju
kaos. tetapi kadang- kadang ada yang tidak. Setelah itu baru dikenakan baju
Pesa’an. Lalu mengenakan odheng santapan atau odheng Tapoghan. Ada- pun cara
mengenakan odheng Tapoghan •
Setelah tepi dilipat maka puncak kain diletakkan
terbalik (bagian yang lebar berada di bawali). Puncak kain tersebut di taruh di
sebelah kiri atau kanan kepala. Jika si pemakai berjalan maka puncak kain yang
lebar itu bila tertiup angin akan menepuk (Madura : Napok) si pemakai odheng
Tapo- ghan. Sedang jika memakai odheng Santapen, di bagian atas kepala terbuka
sedikit sehingga rambutnya kelihatan. Selain memakai baju Pesa’an dan celana
Gomboran, ada juga yang melengkapinya dengan sarong. Bila orang itu mampu, ia
memakai sarong Samarinda dan orang biasa memakai sarong plekat. Adapun cara
memakainya bila sarong disampirkan di bahu namanya eka sandang dan bila di
lilitkan di pinggang namanya eka samhung.
Fungsi pakaian
Pakaian dapat berfungsi praktis bila dilihat dari
bentuknya yang serba sederhana, bebas dan ringkas. Pakaian ini tidak hanya
dapat dipakai untuk ke acara remo (resmi) tetapi juga dapat dipergunakan di
rumah. Fungsi lainnya lagi adalah estetis. Apabila dilihat warnanya, warna
merah-putih pada kaosnya kontras dengan warna baju pesa’an yang berwarna hitam.
Selain ke dua fungsi itu, masih ada fungsi yang lain, yaitu fungsi khusus.
Fungsi ini merupakan cermin dari nilai budaya lokal Madura khususnya untuk
rakyat biasa.
Fungsi Sarong
Selain sebagai perlengkapan ibadah (sholat), dapat pula digu- nakan sebagai hiasan baju dengan sara disampirkan di bahu.
Arti simbolis :
Kaos lorek merah-putih mempunyai arti bahwa manusia
berasal dari Bopo-Biyung (bapak-ibu). Selain itu warna merah dan putih dengan
garis yang tegas melambangkan kegagahan, dari jiwa dan semangat berjuang yang
gigih. Berjuang dalam melawan musuh maupun mencari naf- kah.
Warna pakaiannya yang hitam mempunyai arti simbolis sesuatu yang murni.
Theori di sini berarti dalam segala tindakan orang Madura tidak ragu-ragu,
menunjukkan suatu ketegasan hidup. Apa yang diperbuat sudah diper- hitungkan
secara matang.
H.
Menikmati Keindahan Pulau Madura dari
Ketinggian 60 Meter
Anda bisa menikmati keindahan Pulau
Madura dari ketinggian 60 meter di Mercusuar Sembilangan, Bangkalan.
Memasuki daerah mercusuar, Anda diminta membayar biaya masuk sebesar Rp 3.000.
Sebelum memasuki mercusuar Anda akan diberi penjelasan oleh penjaga bahwa di sina terdapat 17 lantai. Masing-masing lantai memiliki ketinggian sekitar 3-4 meter, dengan total ketinggian mercusuar mencapai sekitar 50-60 meter.
Di luar mercusuar terdapat sebuah prasasti dengan tulisan tahun 1879 dalam bahasa Belanda. Ini adalah tahun ketika mercusuar diresmikan. Tidak ada apa-apa di dalam mercusuar selain tangga dan sebuah lubang di tengah bangunan. Konon, lubang ini berfungsi sebagai lift untuk menaikkan dan menurunkan barang pada zaman VOC.
Mercusuar ini terbuat dari lempengan besi, serta baut-baut yang besar dan bukan dari beton. Sehingga pada ketinggian tertentu, sering terdengar suara-suara angin yang masuk lewat celah-celah besi ketika angin berhembus kencang. Jika Anda pergi kesana pada sore hari Anda dapat melihat sunset yang luar biasa indahnya dari ketinggian puluhan meter di atas tanah.
Memasuki daerah mercusuar, Anda diminta membayar biaya masuk sebesar Rp 3.000.
Sebelum memasuki mercusuar Anda akan diberi penjelasan oleh penjaga bahwa di sina terdapat 17 lantai. Masing-masing lantai memiliki ketinggian sekitar 3-4 meter, dengan total ketinggian mercusuar mencapai sekitar 50-60 meter.
Di luar mercusuar terdapat sebuah prasasti dengan tulisan tahun 1879 dalam bahasa Belanda. Ini adalah tahun ketika mercusuar diresmikan. Tidak ada apa-apa di dalam mercusuar selain tangga dan sebuah lubang di tengah bangunan. Konon, lubang ini berfungsi sebagai lift untuk menaikkan dan menurunkan barang pada zaman VOC.
Mercusuar ini terbuat dari lempengan besi, serta baut-baut yang besar dan bukan dari beton. Sehingga pada ketinggian tertentu, sering terdengar suara-suara angin yang masuk lewat celah-celah besi ketika angin berhembus kencang. Jika Anda pergi kesana pada sore hari Anda dapat melihat sunset yang luar biasa indahnya dari ketinggian puluhan meter di atas tanah.
Langganan:
Postingan (Atom)